“Warga yang terkena bencana alam sangat membutuhkan perhatian pemkab khususnya bupati yang sudah diberi tanggung jawab oleh rakyat dalam membangun daerah. Jangan banyak keluar daerah apa lagi dengan agenda yang tidak jelas,” ucapnya.
Senada juga disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Kabupaten Pulau Taliabu, Lisman.
Menurutnya, keputusan bupati untuk pergi ke Jakarta merupakan perbuatan yang tak pantas dilakukan di tengah kondisi seperti ini. Warga baru saja tertimpa bencana alam berupa banjir bandang sehingga banyak yang sedang merasakan kesusahan.
“Bupati yang meninggalkan daerahnya disaat masyarakatnya sedang mengalami musibah itu disebut tidak bertanggungjawab. Sementara bupati yang kebiasaannya berfoya-foya disebut tidak bermoral,” ucap Lisman.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pulau Taliabu, Gafarudin menepis pernyataan yang menuding perjalanan bupati keluar daerah adalah untuk kesenangan semata.
