Unjuk Rasa di Kantor Bupati Morotai Ricuh, ini Penyebabnya

MALUTTIMES – Aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara berakhir ricuh. Massa terlibat baku dorong dengan petugas Satpol-PP yang melakukan pengamanan di lobi kantor Bupati.

Aksi itu dilakukan puluhan mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas) Morotai yang tergabung dalam Gerakan Aksi Mahasiswa (GERAM). Dengan spanduk bertuliskan, “Pemda Tolol, Rakyat Morotai Menderita”, mereka melakukan aksi di kantor Bupati pada Rabu (5/6/2024) terkait berbagai persoalan.

Pantauan maluttimes.com, massa aksi yang dikoordinir oleh Aril Baba itu terlibat adu mulut dan saling dorong dengan petugas keamanan Satpol-PP yang berjaga. Akibatnya salah satu massa aksi mengalami luka di mulut dan berdarah.

Mulanya aksi berlangsung aman hingga sekira pukul 13.30 WIT, massa ngotot ingin bertemu langsung dengan Pj Bupati Burnawan. Massa memaksa masuk dan terjadi kericuhan.

“Kami datang untuk hering bersama Pj Bupati Burnawan, bukan dengan Satpol PP. Tapi Satpol tidak mengizinkan bertemu dengan Pj Bupati, ini aneh,” teriak massa aksi.

Menanggapi kericuhan tersebut, Kabag OPS Satpol-PP, Anwar Sabadar menjelaskan insiden yang terjadi bukan berawal dari personilnya. Akan tetapi massa yang terlalu memaksakan sehingga pihaknya mengambil tindakan sesuai dengan SOP.

“Jadi tadi itu kami tidak bermaksud untuk ambil tindakan. Itu massa aksi sendiri yang punya mau, terpaksa mau tidak mau diguling saja,” ucapnya.

Anwar mengatakan, sebelum insiden itu terjadi Kasatpol-PP telah menyampaikan bahwa Pj Bupati sedang menerima tamu.

“Jadi bukan Pj Bupati tidak mau ketemu atau hearing bersama dengan massa aksi, hanya saja Bupati ada tamu. Makanya tadi kami sampaikan bahwa nanti besok massa aksi ketemu dengan Pj Bupati dengan membawa tuntutan mereka,” katanya.

Mengenai salah satu masa aksi yang terjatuh saat insiden saling dorong itu, Anwae bilang tidak ada indikasi pemukulan yang dilakukan oleh anggotanya.

“Jadi tadi massa aksi yang jatuh itu, dia yang sengaja bajatuh bukan Satpol yang pukul. Jadi tidak ada indikasi pemukulan dari anggota kami,” tandasnya.(iki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *