MALUTTIMES – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pulau Morotai menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Pulau Morotai dan kantor Disperindagkop-UKM, Rabu (3/1/2024).
Puluhan massa itu membentangkan sebuah spanduk bertuliskan “Kado Tahun Baru Untuk Pemda Kab. Pulau Morotai”.
Koordinator aksi, Aswad Kudo dalam orasinya menyatakan bahwa Desrindagkop-UKM dan Pemda Pulau Morotai sukses menggiring opini publik tentang stabilisasi kinerja agen dalam pendistrubsian BBM di Pulau Morotai sebagai upaya menciptakan perbaikan di bidang tersebut.
Disperindagkop-UKM dinilai mengambil kebijakan dengan menjadikan pengusaha luar Pulau Morotai sebagai agen yang bertanggungjawab terhadap pendistbusian BBM jenis minyak tanah, dan menghilangkan sub agen karena dianggap cukup dengan menghadirkan pengusaha luar sebagai agen BBM di Pulau Morotai.
“Kebijakan ini tidak memiliki dampak apa-apa bagi kesuksesan proses pendistrubisan BBM minyak tanah ke masyarakat. Sebaliknya dengan adanya kebijakan tersebut dapat memperburuk proses penyaluran BBM di Pulau Morotai,” kata Aswad.
Menurut dia, kebijakan ini akan berdampak buruk pada kehidupan ekonomi masyarakat menurun akibat ketidak stabilan perputaran ekonomi di Pulau Morotai.
Bahkan, adanya indikasi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan semena-mena apabila yang menjadi agen adalah pengusaha dari luar Morotai, karena mereka tidak memahami sosiologis masyarakat Morotai.
“Berdasarkan hasil kajian HMI, kebijakan Dinas Perindgkop patut dicurigai, sebab hal ini merupakan tindakan yang tidak menunjukan komitmen memberdayakan putra daerah sebagai pengusaha di Pulau Morotai,” ucapnya.
