MALUTTIMES – Publik Halmahera Barat dihebohkan dengan aksi joged oleh sejumlah tenaga medis dan pelajar di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo yang dipimpin oleh Direktur RSUD dr. Novimaryana Drakel, Sp. THT-KL. M. Kes beberapa waktu lalu.
Aksi Joged yang dilakukan tepatnya didepan gedung pelayanan RSUD itu sempat viral di media sosial (medsos) Facebook hingga mendapat kecaman oleh sejumlah pengguna media sosial.
Hal tersebut membuat geram Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Barat (Halbar) hingga mendesak Bupati Halbar James Uang mencopot Direktur RSUD Jailolo dalam waktu yang sesingkat singkatnya.
“Bupati harus copot dr. Novimaryana Drakel secepatnya sebelum ada gerakan gerakan yang di buat oleh OKP, sebab kalau kebijakan ini tidak dibuat oleh Bupati, saya bisa pastikan dalam gerakan aksi OKP nanti, Direktur RSUD ini akan di usir keluar dari ruangannya,”kecam ketua GMNI Halbar Marinus Pangulili kepada MalutTimes, Rabu (19/01).
Marinus menduga, dr. Novimaryana Drakel sedang menderita penyakit gangguan jiwa sehingga tidak memiliki perasaan kemanusiaan dalam hal membuat suatu keputusan yang kontroversi oleh publik, olehnya itu dirinya mendesak Bupati James Uang untuk segera mencopot dr. Novimaryana dari jabatan direktur.
“Patut diduga bahwa Direktur ini sepertinya menderita penyakit gangguan jiwa, sebab kalau pikirannya normal, tidak mungkin aksi sekonyol itu dibuat didepan RSUD, kalian joged sementara orang yang ada dalam rumah sakit menjerit kesakitan, ini kan gangguan jiwa namanya,”katanya
Marinus mengatakan, Selain copot direktur, Bupati James Uang harus mengevaluasi seluruh tenaga medis RSUD Jailolo, sebab dalam aksi joged tersebut terlihat sejumlah tenaga medis juga ikut meramaikan.
“Tenaga medis yang ada pada saat aksi joged itu juga harus di evaluasi, ini hukumnya wajib, karena aksi joged yang dipertontonkan di khalayak publik itu juga bagian dari merusak nama baik Bupati dan Wakil Bupati,”cetusnya
Marinus mengaku GMNI secara kelembagaan mengutuk keras aksi konyol tersebut, dirinya bahkan telah melakukan konsolidasi mahasiswa dan seluruh pengurus OKP Cipayung di Halbar untuk turun melakukan aksi protes ke Bupati dan DPRD Halbar.
“Sehari dua kami gelar aksi, saya berkeinginan untuk bertatap muka dengan Bupati dan DPRD, saya ingin tau kenapa orang yang menderita penyakit gangguan jiwa seperti ini diberikan jabatan sebagai direktur RSUD,”tandasnya.(red)