Kenapa Nilai Tertinggi Tak Lolos PPPK 2023? ini Penjelasan BKD Morotai

MALUTTIMES – Beberapa peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara kebingungan usai tidak lolos ujian. Padahal sebagian dari mereka adalah peraih nilai tertinggi. Namun hal ini karena peraih nilai tertinggi tidak serta-merta lolos. Beberapa peserta dengan nilai rendah justru dinyatakan lolos seleksi PPPK tahun ini.

Kepala Bidang Pengembangan SDM Badan Kepegawaian daerah (BKD) Pulau Morotai, Basirun Umaternate mengatakan, terdapat tiga katagori secara nasional dalam seleksi PPPK tahun 2023 yaitu, Prioritas 1 (P1), P2 dan P3.

Dari tiga katagori tersebut, di Kabupaten Pulau Morotai hanya terdapat dua katagori yakni katagori P2 dan P3.

“Prioritas 2 itu yakni tenaga honorer katagori 2,” kata Basirun, Kamis (28/12/2023).

“Tenaga honorer kategori dua ini menjadi proritas 2 setelah dari prioritas 1. Artinya kalau formasinya 10, yang diisi prioritas 1 terlebih dahulu. Nah, begitu P1 selesai P2 masuk, mereka itu walaupun nilainya dibawa tetapi mereka yang menjadi prioritas pertama. Kemudian begitu P2 kalau sudah tidak ada lagi formasi sisa, maka diisi oleh P3,” jelasnya.

Sedangkan untuk kategori P3 atau yang dikenal dengan tenaga non ASN, sistem seleksinya melalui perangkingan.

“Dan kalau semisalnya P3 sudah tidak ada lagi, maka diisi oleh formasi umum, sistemnya begitu. Maka ada yang nilainya dibawah tetapi kalau mereka P2 maka nilai akan menjadi urutan pertama atau diatas,” jelasnya.

Ia menambahkan, semua formasi itu dikhususkan hanya saja yang diprioritaskan kategori 2. Nanti setelah kategori 2 sudah terisi barulah diisi dengan yang lainnya.

“Dan itu ada aturan langsung dari Menpan-RB tentang mekanisme seleksi PPPK jabatan fungsional tahun 2023. Pengisian kebutuhan khusus diberikan terlebih dahulu bagi peserta eks K2,” tandasnya.(iki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *