MALUTTIMES – Fenomena turunnya hujan berupa kristal es di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara menyisakan pertanyaan di benak sejumlah kalangan. Berikut analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate.
Data diterima dari BMKG tertanggal 17 Januari 2023, mengetahui petugas prakirawan yakni Zaky Alin Nuary dan Koordinator Bidang Data dan Informasi, Setiawan Sri Raharjo.
Fenomena hujan di Halmahera Tengah terjadi sejak Senin, (16/1/2023) kemarin. Berikut analisis dinamika meteorologi.
Untuk Labilitas Atmosfer, pada peta analisis KI, LI dan SI pada tgl 16 pukul 00 UTC di lokasi kejadian hujan secara berturut-turut menunjukan nilai 33,-6 dan 0. Nilai tersebut menunjukan masih adanya potensi terbentuknya Thunderstorm atau Awan Badai di lokasi kejadian.
Pada Streamline, berdasarkan peta analisis streamline lapisan 3000 ft dan 5000 ft pada tanggal 16 Januari 2023 menunjukkan adanya pola konvergensi atau penumpukan massa udara yang berpotensi memicu pertumbuhan awan konvektif di wilayah Halmahera Tengah.
Kelembaban relatif, berdasarkan analisis kelembaban udara tanggal 16 Januari 2023 pada lapisan gradien dan 5000 feet, di Taliabu menunjukkan kelembaban udara yang basah berkisar antara 80-90%.
Serta Citra Satelit Cuaca, berdasarkan citra satelit Himawari Enhanced dan RD, pada tanggal 16 Januari 2023 pukul 06 UTC mulai terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Halmahera. Intensitas pertumbuhan awan konvektif semakin menguat di Halmahera pada 06.30 UTC dan bergerak menuju Wilayah Halmahera Tengah.
Pada pukul 07 UTC, citra satelit menunjukkan bahwa pumpunan awan sudah berada di wilayah Halmahera Tengah hingga pukul 08.30 UTC.
Kondisi Fenomena Hujan es tersebut berpeluang terjadi pada kurun waktu 07 UTC hingga 08.30 UTC. (Waktu WIT merupakan UTC+9).