MALUTTIMES – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara, James Uang dan Djufri Muhamad (Jujur-Jilid Dua) menggelar kampanye di Desa Soanamangusi Kecamatan Ibu, Jumat (11/10/2024).
Ketua relawan Jujur Jilid Dua, Ahmad Zakir Mando dalam Kampanyenya menyampaikan, dirinya bersama Ketua Gerindra Halbar Imran Lolori akan berjuang untuk memenangkan James Uang dan Djufri Muhamad di wilayah Sahu dan Sahu Timur.
“Untuk wilayah Sahu, kalau saya sudah bergabung, Imran Lolori juga ikut bergabung bersama dengan Djufri Muhamad, siapa lagi yang berani klaim menang di Sahu, saya pastikan wilayah Sahu dan Sahu Timur pasangan James Uang dan Djufri Muhamad menang telak,” tegas Zakir
Zakir mengaku sosok James Uang adalah pemimpin yang mencintai rakyat halbar dan tidak membeda bedakan satu dan yang lain, pasalnya pada kepemimpinan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad, telah menorehkan sejarah baru dengan menunjukkan Sekretaris Daerah (Sekda) yang notabenenya adalah putra asli halbar dari Kecamatan Ibu, keputusan James dan Djufri dengan menunjukkan Julius Marau sebagai Sekretaris Daerah merupakan langkah yang tepat.
“Keputusan Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati dengan menunjukkan Julius Marau sebagai sekda merupakan keputusan yang tepat, sebab selama ini di masa pemerintahan Namto dua periode sekda bukan putra asli halbar, ditambah lagi periode saya dan Danny Missy, tapi James dan Djufri menciptakan sejarah baru, pemimpin seperti ini yang harus kita sanjung,” jelas Zakir
Selain menunjukkan Sekretaris Daerah putra asli Halbar dari Kecamatan Ibu, Zakir Mando juga mengungkapkan, James Uang juga telah berjuang pada Pemilihan Legislatif 2024 hingga menghasilkan ketua DPRD dari Partai Demokrat yang merupakan putra asli jailolo yang mewakili seluruh masyarakat pesisir jailolo.
“Keluhan masyarakat Jailolo saat ini telah terpenuhi, sekalipun itu merupakan perjuangan Individu dalam pemilihan legislatif, tetapi pada proses penunjukan ketua DPRD dari internal partai, tentu James Uang sebagai Bupati turut andil dalam mencampuri urusan urusan tersebut, pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat,” koar Zakir dalam orasinya.
Mantan Wakil Bupati Halbar 2015-2020 ini mengaku, di masa pemerintahan dirinya bersama Danny Missy, terlalu banyak kebohongan sesat yang diciptakan oleh Bupati Danny Missy, sehingga sebagai pelayan rakyat, dirinya tidak mau bergabung dengan skema kebohongan yang di gagas oleh Danny Missy.
Zakir mengaku program penanaman Jagung di masa pemerintahan Danny-Zakir tahun 2018, merupakan skema kebohongan yang diciptakan seorang Danny Missy, sehingga sebagai koordinator program pada saat itu, ia memilih mundur karena kebijakan Danny Missy yang tidak searah dengan kebutuhan masyarakat.
“Selama kepemimpinan saya bersama Danny Missy terlalu banyak kebohongan, sehingga karena saya takut dengan dosa terhadap masyarakat halbar, saya memilih tidak mau bergabung, akhirnya saya dibiarkan begitu saja dan tidak dilibatkan dalam urusan pemerintahan,” tandasnya. (all/red)