Dephan Amerika Serikat Teliti Tulang 7 Jenazah Prajurit Perang Dunia II di Morotai

MALUTTIMES – Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan dan Sekda, Muhammad Umar Ali menerima kunjungan Departemen Pertahanan (Dphan) Amerika Serikat didampingi tim Kemenhan RI di lantai II ruang rapat kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (3/7/2024).

Kedatangan tim Kemenhan RI dan Dephan AS ini dalam rangka repatriasi atau pemulangan tulang jenazah tentara AS yang gugur pada Perang Dunia II di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

Repatriasi ini berdasarkan dokumen MoU Framework Arrangement antara Kemenhan RI dan Dephan AS di Gedung Ahmad Yani, Kemenhan RI di Jakarta, pada tanggal 3 Maret 2023. Dokumen MoU tersebut ditandatangani pada masa jabatan Muhammad Umar Ali sebagai Pj Bupati Pulau Morotai.

Dalam penandatangan itu, TNI-AD dan AU juga ikut dilibatkan dalam penelitian dokumen Framework Arrangement guna pengumpulan data.

Kesepakatan ini berawal dari Pemerintah AS yang menginginkan memulangkan prajurit mereka ketempat asal, dan keinginan itu diwujudkan dengan MoU tersebut.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh, Ketua Tim Perwakilan Badan Publik Instansi Federal Amerika Serikat Kapten, Petric Endersen.

“Dengan fungsi dan misi lembaga untuk mencari tau dan menemukan sekaligus repmemulangkan personil tintara Amerika Serikat yang telah hilang atau gugur di masa perperangan. Jadi lembaga kami ini adalah lembaga yang memiliki misi global, yang kemudian berpartisipiasi dengan negara lain, misi pertama di indonesia, sejak pertamakali kami merintisnya di tahun 2016,” kata Petric Endersen kepada wartawan di kantor Bupati Pulau Morotai.

Petric, kunjungannya ke Indonesia untuk mencari 7 tentara Amerika yang gugur saat peperangan dahulu kala, sesuai dengan data yang dikantongi.

“Jadi untuk saat ini suda ada beberapa informasi yang telah kami pelajari, kemungkinan tempat tentara Amerika Serikat yang dulunya hilang dan gugur di pertempuran yang lalu di Pulau Morotai,” ungkapnya.

Menurut dia, lokasi yang akan diteliti tepatnya di Desa Daruba ada tempat pemakaman. Sementara di Desa Pilowo, Wayabula dan Desa Cio adanya pesawat Amerika yang jatuh disana.

“Dari 7 tentara Amerika Serikat yang meninggal di peperangan saat itu tidak ada jenderal yang meninggal. Jadi untuk nama-nama dari 7 tentara Amerika yang diduga gugur di Pulau Morotai, kami mohon maaf untuk saat ini kami tidak punya nama-nama kalau dimintakan,” ujar Petric.

Ia menambahkan, lembaganya memiliki informasi bahwa ketujuh tentara tersebur gugur di Morotai saat perang dunia kedua.

“Saya sebagai ketua timnya dan memimpin di dalam penelitian ini, dan saya  sebagai pejabat kepten di angkatan darat Amerika Serikat,” tandasnya.(iki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *