Sahlan Norau: Kepulauan Sula Masuk Program USAID Ber-IKAN

MALUTTIMES – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Sahlan Norau menghadiri kegiatan lokakarya dan Focus Group Discussen (FGD) tentang program USAID Ber-IKAN.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan The United States Agency for International Development (USAID) Indonesia dalam kerangka Grant Implementation Agreement on Marine and Fisheries Portfolio (GIA-MFP) tahun 2022-2027 di Sahid Bela Hotel Ternate, Provinsi Maluku Utara. Kegiayan berlangsung selama tiga hari sejak 10-12 Januari 2022.

Sahlan mengatakan, salah satu kegiatan adalah program USAID Bersama Kelola Perikanan (USAID Ber-IKAN Activity). Kegiatan FGD dilakukan bertujuan untuk, melakukan sosialisasi kegiatan Program USAID Ber-IKAN kepada pemangku kepentingan.

“Kemudian mengumpulkan data dan informasi tambahan untuk tujuh perikanan unggulan (kakap/ kerapu, ikan pelagis kecil spesies dominan, napoleon wrasse, dan gurita/octopus), serta karakteristik kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan dan pelaku rantai pasok,” katanya kepada wartawan di Sanana, Selasa (10/1/2023).

Selian itu, mengumpulkan masukan dan rekomendasi kabupaten/kota di lingkup Provinsi Malut sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan USAID Ber-IKAN.

“Dan melaksanakan FGD di setiap provinsi dengan para pemangku kepentingan dari kabupaten/kota. Lokasi pelaksanaan kegiatan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara hanya tiga kabupaten yang masuk sebagai lokasi pelaksana kegitan USAID Ber-IKAN,” ucap Sahlan.

“Alhamdulillah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sula juga masuk sebagai salah satu kabupaten lokasi pelaksanaan kegiatan dari tiga lokasi kegiatan,” tambahnya.

Dia berharap, melalui kegiatan FGD ini DKP Kepulauan Sula juga bisa ditetapkan sebgai lokasi pelaksana kegiatan karena program USAID Ber-IKAN ini nantinya dapat  mensupport program-perogram DKP Kepulauan Sula khususnya pemberdayaan nelayan, pengawasan, komoditi perikanan unggulan seperti tuna, cakalang, tongkol, dan kerapu.

“Serta penguatan gender dalam pengelolaan perikanan lima tahun kedepan,” pungkasnya.(tem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *