MALUTTIMES – Usai terima laporan terkait kritikan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Barat, tentang pelayanan kesehatan yang kurang memadai, Direktur RSUD Jailolo, dr Novimaryana Drakel langsung bergegas turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di seluruh ruang pasien, Kamis (05/12/24).
Sidak yang dilakukan dr. Novimaryana Drakel itu selain dari mengkroscek pelayanan pihak RSUD terhadap pasien di masing-masing ruangan, dirinya ingin memastikan pembenaran opini yang berkembang tentang ketidaksediaan Kantong Darah yang mengakibatkan terjadinya insiden terhadap salah satu pasien hingga meninggal.
Setelah melakukan sidak, dr. Novi menjelaskan insiden tersebut tidak ada unsur kesengajaan dari pihak RSUD, pasalnya pasien tersebut telah dikeluarkan sesuai permintaan keluarga setelah menjalani perawatan medis selama 4 hari dengan hasil diagnosa leukemia + CKD (gagal ginjal).
“Perlu saya jelaskan bahwa, Leukemia adalah jenis kanker yang terjadi pada sel darah, nah saat pasien masuk di RSUD, telah mengalami Trombositopenia, dan itu membutuhkan transfusi PC (Platelet Concentrate) atau Konsentrat Platelet yang menggunakan kantong Khusus, bukan kantong darah biasa yang ada di RSUD,” ungkapnya.
Menurutnya Kantong Darah yang dibutuh pasien tersebut berbeda dengan PRC (Packed Red Cells) atau Sel Darah Merah atau transfusi WB (Whole Blood) atau Darah Utuh yang selama ini digunakan pada pasien Anemia lainnya, Novi sapaan akrab Direktur RSUD ini mengatakan, pasien membutuhkan kantong darah triple yang khusus.
“Jadi sekali lagi, pasien tersebut membutuhkan Kantong darah khusus, bukan kantong biasa yang ada di RSUD saat ini, kalau kantong biasa saja banyak di RSUD,” akuhnya
dr. Novi menambahkan, karena kantong darah tersebut tidak ada di RSUD Jailolo, maka pasien tersebut direncanakan oleh pihak RSUD untuk dirujuk ke manado, namun keluarga pasien menolak dan memaksakan untuk melakukan penandatanganan pernyataan keluar dari RSUD, bahkan orang tua pasien juga ikut mengiyakan untuk di pulangkan pasien tersebut.
“Jadi Gagal Ginjal dan Leukemia itu membutuhkan penanganan khusus, harus rujuk ke manado tidak bisa penanganan di RSUD Jailolo, kami sudah upaya melakukan koordinasi dengan keluarga pasien, tapi keluarga pasien menolak dan melakukan penandatanganan untuk keluar dari RSUD, kalau keluarga pasien sudah begitu kami bisa apa, semua kami kembalikan ke keluarga, kalau itu menurut keluarga jauh lebih baik pihak RSUD tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Novi.
dr. Novi didampingi staf dalam melakukan sidak pada pukul 09:00 Hinga 10:00 Wit itu guna untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan lancar dan tidak ada keluhan atau pelayanan yang kurang efektif, ia menegaskan pelayanan RSUD harus berjalan sesuai SOP diterapkan RSUD Jailolo.
“Jadi Sidak hari ini, saya mau lihat dan menanyakan secara langsung terkait pelayanan terhadap pasien, dan juga kebutuhan obat obatan di RSUD Jailolo, hasil sidak saya tadi ada hal positif dalam pelayanan kesehatan, oleh karena itu, saya perintahkan terus dipertahankan oleh tenaga medis maupun dokter dengan maksimal, karena pelayanan bermutu menjadi hal utama dari tenaga medis terhadap pasien,” tandasnya. (al/red)