MALUTTIMES – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Maluku Utara, Tunas Agus Jiwa Barata memaparkan kondisi terkini tentang kinerja APBN yang tetap adaptif di tengah tekanan dan ketidakpastian pada perekonomian yang disebabkan tingginya eskalasi konflik dan perang terjadi di beberapa negara.
Kondisi tersebut menyebabkan melonjaknya harga komoditas, perlambatan ekonomi di beberapa Negara dan disrupsi rantai pasok global.
Selain itu, adanya penundaan pemangkasan The Fed Rate (salah satu suku bunga paling berpengaruh dalam perekonomian AS) menimbulkan gejolak pasar keuangan global.
Meskipun terjadi tekanan global, hingga Maret 2024 aktivitas ekonomi domestik terjaga baik.
“Inflasi domestik terkendali, namun kenaikan harga pangan perlu diantisipasi,” ujar Agus.
Ia memaparkan, pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara masih kuat dan menjadi yang tertinggi di Indonesia, mencapai 20,49% (ctc) dengan pertumbuhan dan kontribusi yang signifikan pada sektor tambang dan industri pengolahan.
Sementara, inflasi Maluku Utara pada Maret 2024 sebesar 3,57% (yoy), naik dibandingkan dengan bulan Februari 2024 dan lebih tinggi dari angka nasional sebesar 3,05% (yoy).
“Beras, bahan bakar rumah tangga, kue kering dan sigaret kretek mesin menjadi komoditas utama penyumbang inflasi,” ungkapnya.