MALUTTIMES – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, Ujang Bagindo menyebutkan daerah itu masih kekurangan tenaga guru khususnya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Terdapat 105 lembaga PAUD, sementara guru ASN-nya baru 15 orang dan guru honorer lulusan SMA sebanyak 200 orang. Kami kekurangan tenaga guru ASN,” kata Ujang Bagindo ketika di temui di Kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa (9/1/2024).
Ujang menyatakan jumlah tenaga guru ASN yang ada tidak sebanding dengan sekolah PAUD yang tersedia saat ini.
“105 ini terbagi atas PAUD pendidikan formal dan non formal. Kalau PAUD pendidikan formal itukan yang TK. Sementara PAUD pendidikan non formal itu kelompok bermain (KB),” katanya.
Dinas Pendidikan mencatata ada 35 PAUD yang berstatus negeri, sedangkan sisanya masih bersetatus swasta.
“Tenaga ASN yang menjadi kebutuhan mendasar. Kami baru mampu memenuhi guru yang kualifikasi sesuai kompetensi berdasarkan ketentuan, 30 persen yang guru PAUD berijazah sarjana,” ungkap Ujang.
Sedangkan tenaga guru PAUD yang masih berijazah SMA ini persoalan yang harus diatasi, karena yang namanya guru minimal harus sarjana.
“Rata-rata guru PAUD tamatan SMA masih aktif mengajar. Mereka ingin meningkatkan kompetensi, bisa naik ke level sarjana, Pemda memberikan beasiswa kuliah gratis, hanya saja Unipas belum tersedia jurusan guru PAUD,” ujarnya.
“Kita lagi coba negosiasi di Unipas segera punya jurusan pendidikan usia dini, itu lebih baik lagi, kalau jurusan guru PAUD ada. Maka Unipas menyumbangkan SDM sangat besar bagi generasi masa depan,” tambah Ujang.(iki/red)