Sempat Di PAW Dari Anggota DPRD Halbar, Sang Jenderal Kembali Bertarung Dengan PDIP

MALUTTIMES – Siapa yang tak kenal dengan sosok Tamin Hi. Ilan Abanun, S.IP, M.AP, pria yang sempat menjabat sebagai anggota DPRD Halbar 2019 ini kembali bertarung setelah Hanura menetapkan untuk pergantian antar waktu (PAW) pada tahun 2022 lalu.

Setelah ditetapkan PAW oleh partai Hanura menggantikan Hardi Hayun, Tamin tak pernah lelah dengan urusan politiknya, dirinya memilih untuk berkiprah di dunia politik dengan menggunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Saya memilih untuk hijrah ke PDIP demi pengabdian saya terhadap masyarakat Halmahera Barat di tahun 2024 mendatang,”kata Tamin kepada MalutTimes.com, Rabu (17/5).

Tamin mengatakan, dirinya telah mendaftar ke KPUD Halbar dengan PDIP pada tanggal 11 Mei 2023 pekan kemarin bersama teman-teman Caleg yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDIP Halbar Dani Missy.

Pria lulusan SMAN 1 Jailolo tahun 1992 ini mengaku, proses PAW dirinya mengantikan Hardi Haiyun adalah bentuk penzoliman terhadap dirinya, meskipun begitu ia berbesar hati dan berserah kepada sang pencipta.

“Itu urusannya dengan Tuhan, saya hanya sekedar menjalankan amanah, kalau dianggap itu gagal tidak apa apa, meskipun itu bentuk penzoliman saya tetap berbesar hati,”ujarnya.

Bapak dari 5 orang anak ini menceritakan kisah hidupnya dengan mata pencarian yang bermacam – macam, penjual ikan, penjual pakaian untuk menghidupi keluarga kecilnya, dalam proses itu, menurut Tamin banyak hal yang ia rasakan, sehingga pergolakan partai yang menjatuhkan pilihan untuk PAW dirinya dianggap sebuah ujian yang datang dari tuhan .

Dikisahkan Tamin, pada pertengahan tahun 1997, dirinya pernah bekerja di perusahaan pisang Galela, namun karena terjadi  konflik horizontal tahun 1999-2000 membuat ia harus pulang di kampung halaman istrinya di Gane Barat, Halmahera Selatan.

Di kampung halaman istri tercinta, Tamin memulai pekerjaan sebagai pembeli buah kelapa, alhasil usahanya itu berkembang hingga mampu membeli kopra yang diangkut dan di jual ke Bitung dan Surabaya.

“Dalam keseharian saya sebagai pembeli kopra, saya juga beraktifitas lain sebagai pengusaha kayu dan sped boad Gane Barat – Ternate, usaha saya jatuh bangun, maksud saya dalam perjalanan usaha, saya sudah merasakan adanya cobaan jadi kejadian PAW itu menurut saya ujian dari tuhan,”timpalnya

Di Tahun 2002, lanjut tamin, usaha itu jatuh dan dirinya pun kembali ke ternate dan bekerja sebagai tukang ojeg, dalam perjalanan, Tamin mulai bangkit dan mendirikan Koperasi Simpan Pinjam dengan dua cabang diantaranya cabang Ternate dan cabang Jailolo.

Dari usaha koperasi simpan pinjam tersebut Tamin melanjutkan studi di perguruan tinggi dengan mengambil studi Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate pada usia 34 tahun dan menyelesaikan studinya pada tahun 2008 diusia 38 thn.

“Jadi meskipun kuliah diusia yang tidak mudah dan sudah memiliki 5 orang anak saat itu tapi dengan kerja keras serta terus berdoa akhirnya keinginan kuliah saya terwujud,”cetusnya

Dengan berbekal Sarjana Ilmu Politik, pada tahun 2009, Tamin mulai menitip karirnya di bidang politik dengan mengikuti calon anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat dengan partai politik PAN, namun takdir bicara lain, meskipun keras berjuang, tuhan belum Izinkan untuk menjadi seorang anggota DPRD.

“Saya gagal saat itu, dengan kegagalan itu, ekonomi keluarga pun ikut terpuruk yang kedua kalinya. Usaha koperasi saya jatuh bangkrut. semua aset berupa mobil dan motor pun dijual, saya betul-betul kehilangan semuanya,”imbuhnya.

Pada tahun 2010, Tamin di panggil Rektor UMMU, Dr. Kasman Hi. Ahmad untuk membantu mengajar di program studi ilmu politik, pada tahun 2011 dirinya di beri beasiswa untuk melanjutkan studi S2 Ilmu Kebijakan Publik di Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung di Usia 42 tahun.

“Tahun 2013 saya lulus sebagai Magister Ilmu administrasi publik, kemudian saya kembali ke ternate dan mengabdi di kampus,”jelasnya

Di tahun 2014, Tamin kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Halbar dengan partai Demokrat, sayangnya perjuangan dan doa untuk menjadi anggota DPRD tahun 2014 belum diijabah oleh Yang Maha Kuasa, akhirnya dirinya gagal untuk yang kedua kalinya dalam pencalonan sebagai anggota DPRD Halbar.

“Dalam kondisi terpuruk saat itu, tidak ada jalan lain, kecuali kembali ke kampus dan melanjutkan pengabdian sebagai seorang pendidik dan diangkat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik oleh Rektor UMMU Ayahanda Ishak Jamaluddin,”ujar Tamin

4 thn berjalan, kata Tamin dirinya kembali diangkat sebagai Ketua Prodi Ilmu Politik di masa kepemimpinan Rektor UMMU, Prof. Dr. Saiful Deni, MSi., jabatan ketua prodi yang kedua kali ini tidak bertahan lama, Tamin memiliki mimpi untuk mengabdi di tempat kelahirannya sebagai anggota DPRD.

“Di awal tahun 2019 saya mengambil cuti untuk maju sebagai anggota DPRD Halbar dengan Partai HANURA, saat itu saya berhasil menjadi anggota DPRD mewakili Partai Hanura Dapil 1 Jailolo, Jailolo Selatan,”pungkasnya

Dalam perjalanan karir, Tamin akui Tuhan belum mau berhenti menguji kesabarannya, Jabatannya sebagai anggota DPRD Halbar dirong-rong saat baru menjabat kurang lebih 3 bulan, meskipun di ranah hukum tidak dinyatakan bersalah, dirinya akui telah dizholimi.

“Saya berjuang mempertahankan jabatan saya kurang lebih 2 tahun melawan kezaliman itu, saya merasa betul – betul diuji oleh Tuhan, dalam kondisi terpuruk ini, saya tetap bersujud kepada Tuhan, mengucap syukur yang sedalam dalamnya karena saya dan keluarga masih dalam keadaan sehat walafiat,”tuturnya

Di mata Tamin proses perjalanan itu merupakan hal tersulit yang ia alami, bahkan dalam hening, ia bertanya, apakah dengan situasi seperti itu dirinya masih bisa bangkit, Namun atas dasar kecintaannya kepada negeri ini, sang jenderal tetap kembali dan memilih politik sebagai jalur pengabdian terhadap masyarakat halbar.

Meski begitu, Pria asal Desa Bobanehena ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap Daerah di masa ia menjabat sebagai anggota DPRD Halbar dan juga ketua Bapemperda DPRD Halbar yang telah melahirkan tiga perda yaitu Perda hak Ulayat, Perda Mitigasi Bencana dan pedoman pembentukan produk hukum daerah.

Ia mengaku dalam penyusunan perda tersebut, bukan hanya sebagai inisiatif tetapi mempersiapkan ke 3 draf tersebut, karena sekretariat DPRD tidak memiliki staf ahli.

“Sebagai ketua Bapemperda saya juga
ikut membantu menyelesaikan draf perda pariwisata,”ungkapnya

Di masa jabatannya sebagai anggota DPRD Halbar tahun 2019, Tamin tidak hanya komitmen, berintegritas dan konsisten dalam pengawasan sebagai anggota DPRD, tapi juga inovatif dalam membentuk, menganalisis dan mengevaluasi perda dan APBD Halbar.

Tamin mengaku banyak Partai politik yang memberikan kesempatan untuk bergabung, dan pilihan politiknya untuk bergabung dengan PDI Perjuangan.

“Saya tegaskan, saya tidak pernah berhenti berjuang untuk negeri ini, walaupun belati mengiris leher saya,”tandasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *