MALUTTIMES – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 4,60 persen pada tahun 2023 didominasi oleh perempuan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, TPT menurut jenis kelamin pada Februari 2023, TPT laki-laki sebesar 3,71 persen dan TPT perempuan sebesar 6,10 persen.
Sementara, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 66,52 persen.
“TPT menurut jenis kelamin pada Februari 2023, TPT laki-laki sebesar 3,71 persen dan TPT perempuan sebesar 6,10 persen. Dibandingkan Februari 2022, TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,21 persen poin dan 0,77 persen poin. Jika dibandingkan Februari 2023,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku Utara Aidil Adha, Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut, Aidil mengaku, jika dilihat dari tahun ke tahun secara poin TPT terus mengalami penurunan.
Sementara TPT menurut daerah tempat tinggal, pada Februari 2023, TPT di perkotaan sebesar 3,97 persen dan TPT di perdesaan sebesar 4,83 persen.
“Dibandingkan Februari 2022, TPT di pedesaan mengalami penurunan sebesar 0,93 persen poin, sementara di perkotaan mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen poin. Jika dibandingkan Februari 2021, TPT di pedesaan turun sebesar 1,02 persen poin sementara TPT di perkotaan naik sebesar 0,92 persen poin,” jelas Aidil.
Lebih lanjut kata Aidil, untuk jumlah Angkatan Kerja pada Februari 2023 sebanyak 645,9 ribu orang, naik sebanyak 11,1 ribu orang dibandingkan Februari 2022 (634,9 ribu orang).
“Penduduk bekerja di Maluku Utara pada Februari 2023 tercatat sebanyak 616,2 ribu orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 12,9 ribu orang dibandingkan Februari 2022 (603,2 ribu orang),” bebernya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2023 turun sebesar 0.19 persen poin menjadi 66,52 dibandingkan TPAK Februari 2022 (66,71 persen).
“ Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pada Februari 2023 tercatat sebesar 4,60 persen, turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan TPT Februari 2022 (4,98 persen),” kata Aidil.
Sementara TPT menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan didominasi oleh lulusan SMA sederajat, yaitu sebesar 7,60 persen.
Proporsi pekerja yang merupakan pekerja informal sebesar 67,80 persen, sedangkan sebesar 32,20 persen merupakan pekerja formal.
“Sebaran pekerja menurut lapangan pekerjaan utama didominasi oleh penduduk yang bekerja di sektor pertanian yaitu sebesar 25,73 persen. Terdapat sebesar 40,65 persen pekerja yang bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam dalam seminggu terakhir), terdiri dari 8,19 persen setengah penganggur dan 32,46 pekerja paruh waktu,” tandasnya.(tim/red)