Gerakan Pangan Murah Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Malut

MALUTTIMES – High Level Meeting (HLM) tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan gerakan pasar murah tahun 2023 berlangsung di taman film Benteng Oranje, Jumat (14/4).

Dalam sambutanya, Gubernur Maluku Utara KH.Abdul Gani Kasuba mengatakan beberapa saat lalu, menerima laporan dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara terkait progres pelaksanaan kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah Maluku Utara dimana ada beberapa poin penting yang patut untuk kita ketahui dan harus ditindaklanjuti oleh TPID maupun penyelenggara pemerintahan di daerah.

“Kita ketahui bahwa perkembangan inflasi pada bulan Maret 2023, dimana Indeks Harga Konsumen atau IHK Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 1.26 persen berbalik arah dibandingkan dengan tingkat inflasi pada bulan sebelumnya yakni 1.85 persen,” katanya.

Dijelaskan, deflasi atau penurunan harga secara umum disebabkan oleh turunnya harga sejumlah komunitas pada kelompok makanan dan minuman dengan andil bulanan sebesar -1,65 persen. Penurunan tekanan inflasi terjadi pada komuditas ikan dan sayur kangkung karena didukung oleh faktor membaiknya cuaca pada bulan Februari 2023.

Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba

“Dari beberapa data umum yang saya sampaikan diatas, saya juga melihat TPID terus melakukan grebek pasar dengan memantau langsung kondisi di lapangan dan berdiskusi tentang dinamika yang terjadi. Tentunya, saya sangat berharap kerja keras TPID Maluku Utara dapat terus terjadi penurunan tingkat inflasi di Maluku Utara dalam setiap bulan. Tim inflasi juga tidak pernah absen mengikuti rapat Inflasi bersama bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk melihat secara global perkembangan inflasi di Indonesia,” jelasnya.

Kesempatan rapat terbatas tingkat tinggi  ini, lanjut Gubernur bahwa, ia menaruh harapan besar agar beberapa poin dalam upaya peningkatan inflasi daerah yang dilakukan oleh Tim TPID dapat terus berjalan dengan baik.

“Hari ini juga akan kita lakukan Gerakan Pasar Murah yang digagas oleh Bank Indonesia. Melalui forum ini, saya minta kepada Tim TPID dan seluruh anggota di lingkup OPD Teknis Provinsi Maluku Utara agar bersinergi mendukung upaya tersebut. Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar berbelanjalah secara bijak sesuai dengan kebutuhan saja karena dengan langkah tersebut dapat ikut menekan kenaikan harga,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto menjelaskan kondisi terkini Inflasi Maluku Utara.

“Inflasi IHK Kota Ternate di Maluku Utara pada Maret 2023 mengalami deflasi sebesar 1,26% (mtm), angka tersebut berbeda dengan nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18% (mtm). Ditinjau secara tahunan Inflasi IHK Kota Ternate di Maluku Utara pada Maret 2023 tercatat sebesar 5,11% (yoy), masih berada di atas rentang target nasional 3+1%,” jelasnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto

Dijelaskan bahwa deflasi pada Maret 2023 secara mayoritas disebabkan oleh normalisasi harga pada komoditas ikan segar (cakalang, malalugis, dan lolosi) dan cakalang diawetkan pasca terjadinya peningkatan harga di bulan Februari 2023. Deflasi komoditas ikan segar dipengaruhi oleh membaiknya kondisi cuaca dan tinggi gelombang laut pasca terjadinya anomali cuaca di perairan Maluku Utara pada bulan Februari 2023.

“Secara historis, Inflasi IHK Kota Ternate pada 5 tahun terakhir selalu mengalami gejolak tekanan harga pada bulan ramadhan dan HBKN Idul Fitri. Komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi yaitu, angkutan udara, ikan cakalang, tomat, ikan malalugis, hingga cabai merah. Namun pada tahun 2023, kenaikan harga yang telah terjadi dari akhir tahun 2022 turut dapat menjadi risiko penyumbang inflasi,” akunya.

Selain itu, isu kenaikan harga beras pada tahun 2023 masih berlanjut. Di Kota Ternate, beras telah menjadi penyumbang top 5 komoditas inflasi terbesar selama 4 bulan terakhir. Penerapan HET beras terbaru oleh pemerintah diperkirakan masih akan memberikan tekanan terhadap peningkatan harga komoditas beras.

“Kedepan, tekanan inflasi IHK Kota Ternate diperkirakan akan kembali meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh perayaan momen bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri 1444 H yang akan berlangsung pada bulan April 2023. Kondisi ini disinyalir akan meningkatkan permintaan kebutuhan bahan pangan strategis di Maluku Utara, serta risiko penurunan suplai pasokan dari wilayah pemasok yang turut mengalami peningkatan permintaan di wilayahnya,” tandasnya.(tim/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *