MALUTTIMES – Sholat dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW, terutama mengandung keutamaan sebagai pembuka rezeki di dalamnya. Alangkah lebih sempurna bila sunnah ini dikerjakan pada waktu terbaiknya.
Keutamaan sholat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki tersebut dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits. Rasulullah SAW bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR Ahmad).
Kapan Waktu Terbaik Sholat Dhuha Sesuai Sunnah?
Waktu terbaik sholat dhuha sesuai sunnah adalah pengerjaannya di akhir waktu. Tepatnya pada saat matahari akan tergelincir ke barat sebagaimana termaktub dalam hadits berikut,
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ » أخرجه مسلم
Artinya: “Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata: “Mereka mungkin tidak mengetahui sholat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari.” (HR Muslim).
Selain itu, sholat dhuha juga dapat dikerjakan pada waktu pagi hari atau waktu dhuha. Dijelaskan dalam Kitab Ihya’ Ulumudin, waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak. Ukuran ini kira-kira mulai jam 7 pagi.