Oleh: Haji Robert Nitiyudo Wachjo
Babak baru dalam perjalanan pesta demokrasi Indonesia kembali dimulai. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 akan digelar jelang penghujung tahun, yakni bulan November 2024. Ratusan nama calon pemimpin mulai mencuat, berlomba menunjukan eksistensi guna menarik suara rakyat. Tak terkecuali di tanah emas Indonesia Timur, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Tidakkah muncul di benak masyarakat, Pemimpin seperti apa yang pantas dan layak memimpin Provinsi yang begitu kaya ini? Menjawab pertanyaan tersebut, seorang pengusaha salah satu tambang emas terbesar di Malut, Haji Robert Nitiyudo Wachjo, ternyata telah memiliki kriteria sendiri bagi calon pemimpin masa depan Malut.
Dalam sebuah wawancara, Haji Robert menyampaikan Maluku Utara yang begitu kental dengan adab ketimuran, yang penuh sopan santun, keberagaman dan toleransi hendaknya memilih pemimpin yang juga bisa menyatukan perbedaan itu.
“Carilah pemimpin yang tidak membeda-bedakan agama, ras, maupun suku bangsa. Sebagai mualaf, saya ingin mengajak masyarakat untuk mencontoh sifat baik baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Isa AS yang begitu menghormati perbedaan. Yang begitu memanusiakan manusia dari Agama manapun.”
Haji Robert menambahkan bahwa seorang pemimpin tidaklah harus terpaku pada satu Agama.
“Kita tidak perlu terpaku memilih pemimpin sesama muslim, tapi yang terpenting adalah memilih pemimpin sesama Indonesia.”
Haji Robert juga menekankan, masyarakat hendaknya memilih wakil rakyat yang bersedia dengan sepenuh hati untuk menjadi “budak” bagi rakyatnya.
“Pilihlah pemimpin yang paling tulus, yang mau membela rakyatnya. Pilihlah pemimpin yang kaya sehingga tidak lagi mencari kekayaan dalam menjalankan amanahnya dan siap mengorbankan kekayaanya untuk masyarakat. Pilihlah pemimpin yang bersedia memperhatikan detail pendidikan, terutama yang bisa mensejahterakan sekolah dan kampus-kampus di Malut, seperti Unkhair, UMMU Ternate, dan lainnya. Pilihlah juga pemimpin yang hatam dengan tata cara mengurus dan meningkatkan derajat masyarakat miskin.”
Seperti yang kita tahu, bumi Malut benar-benar kaya dengan sumber daya dan hasil tambang sehingga banyak sekali orang yang berlomba ingin mengelola dan meraup keuntungan dari wilayah ini.
“Maka, Pemimpin Malut di masa depan haruslah seorang yang berani tegas dan mampu mengelola para Investor. Harus juga bisa menekankan bahwa setiap Perusahaan yang bercokol di tanah ini wajib menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan dan peduli pada kehidupan masyarakat lingkar tambang dan lingkungan hidup se-Maluku Utara,” pinta Haji Robert.***
(opini pribadi)