Tiga bulan kemudian, Maya dan Dini berhenti bekerja sebagai kasir tol dan memutuskan untuk pindah ke Desa Harjosari dengan harapan mendapatkan pekerjaan.
Kedua sahabat ini melakukan perjalanan dengan bis, sesampainya di lokasi tujuan mereka menginap di rumah peninggalan keluarga Maya.
Saat sore hari, Maya mengajak Dini berkeliling Desa Harjosari untuk menghilangkan penat seharian di rumah.
Ada kejanggalan yang mereka temukan, yaitu saat malam hari suasana desa menjadi mencekam dan mereka selalu mendengar suara bising.
Keanehan lain adalah setiap hari pasti selalu ada bayi baru lahir yang meninggal karena lahir tanpa kulit. Menurut penduduk, hal itu karena desa itu terkena kutukan.