MALUTTIMES – Harapan baru tumbuh di lingkar tambang. Di tengah gegap gempita aktivitas pertambangan di Halmahera Utara, sektor pertanian dan perkebunan kembali mendapat sorotan penting. Kali ini datang dari kunjungan kerja Senator DPD RI asal Maluku Utara, Dr. R. Graal Taliawo, yang menyambangi Desa Soahukum, Kecamatan Kao Barat, pada 8 April 2025 lalu.
Dalam agenda pengawasan dan serap aspirasi tersebut, Dr. Graal berdialog langsung dengan masyarakat setempat serta Tim Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) dari PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Fokus perbincangan pun mengarah pada hal yang selama ini jarang tersentuh: nasib pertanian di wilayah lingkar tambang.
“Kelapa itu punya banyak potensi. Jangan hanya dijual dalam bentuk kopra. Kita harus mulai dorong produk turunan seperti minyak kelapa, santan, nata de coco, bahkan briket dari batok kelapa. Itu yang akan berikan nilai tambah bagi petani,” tegas Graal dalam pernyataannya yang disambut hangat warga.
KS-UR NHM: Kolaborasi Kunci Kemajuan Ekonomi Lokal
Tim KS-UR NHM yang hadir menyambut antusias gagasan kolaboratif dari senator tersebut. Faldi Hadi, staf KS-UR yang juga putra asli Kao Barat, menyebut kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap ekonomi rakyat.
“Kami ingin pertanian dan perkebunan di Kao Barat mendapat dukungan penuh. Ini soal keberlanjutan hidup masyarakat setelah era tambang,” ujar Faldi.
Kepala Divisi Hubungan Kemasyarakatan NHM, Rustam Munawar, menambahkan bahwa masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan seperti Dr. Graal akan menjadi acuan dalam penyusunan program sosial perusahaan ke depan. Ia mengungkapkan bahwa petani kerap kebingungan dalam memasarkan hasil panen, meskipun harga kelapa sempat naik sejak salah satu perusahaan beroperasi di Tobelo.
“Semoga kehadiran Dr. Graal bisa menjawab keresahan itu dan membuka jalan kolaborasi yang nyata,” kata Rustam.
Tambang dan Sawah Bisa Jalan Bersama
Kunjungan ini membawa semangat baru bahwa tambang dan pertanian tidak harus saling meniadakan, tapi justru bisa saling menopang. Melalui dialog terbuka antara senator, masyarakat, dan pihak perusahaan, muncul tekad bersama untuk menjadikan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi jangka panjang di kawasan lingkar tambang.
Ke depan, baik pemerintah maupun NHM berharap bisa membangun kolaborasi lebih solid—dengan infrastruktur memadai, inovasi berbasis UMKM, dan penguatan rantai pasok produk lokal—agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.(red)