MALUTTIMES – Demonstrasi yang digelar Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara pada Senin (3/2) untuk menuntut tanggung jawab sosial PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) mendapat respons tegas dari warga dan karyawan lingkar tambang. Forum Masyarakat dan Karyawan Bersatu untuk Bangkit (FMKBB) NHM melakukan aksi tandingan di Desa Tahane, Kecamatan Malifut, untuk menunjukkan dukungan penuh terhadap perusahaan tambang tersebut.
Massa aksi yang mencoba menyuarakan tuntutan mereka justru dihadang oleh FMKBB dan diajak berdialog. Dalam audiensi tersebut, mantan karyawan NHM sekaligus warga Desa Tahane, Mahdi Abd. Rachman, mempertanyakan motif para demonstran. Ia menegaskan bahwa kepentingan terbesar masyarakat dan karyawan lingkar tambang adalah memastikan perusahaan kembali stabil demi keberlangsungan ekonomi mereka.
“Anda datang membawa kepentingan, tapi pernahkah bertanya apa yang menjadi kebutuhan kami? Satu-satunya harapan kami adalah perusahaan ini normal kembali, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh semua orang di sini,” ujar Mahdi.
Mahdi yang hingga kini belum menerima pesangon karena kondisi perusahaan menjelaskan bahwa keberadaan NHM sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat lingkar tambang. Ia juga menilai bahwa normalisasi produksi akan memulihkan daya beli masyarakat, membuka kembali lapangan kerja, dan melanjutkan program sosial perusahaan.
“Aksi kami adalah dukungan nyata dari karyawan aktif, karyawan yang dirumahkan, hingga mantan karyawan. Kami ingin NHM segera pulih sehingga semua kembali seperti sediakala,” ungkap Mahdi.
Sementara itu, Koordinator FMKBB, Septian Sam, menilai aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Peduli Masyarakat Lingkar Tambang tidak murni. Ia menduga ada kepentingan lain di balik demonstrasi tersebut, termasuk desakan pembebasan seorang mahasiswa yang terjerat kasus hukum.
“Kami justru mendukung langkah perusahaan yang merumahkan sebagian karyawan untuk efisiensi, mengingat kondisi NHM belum stabil. Jika NHM terus diganggu, dampaknya akan lebih besar terhadap ekonomi masyarakat lingkar tambang,” jelas Septian.
FMKBB berharap masyarakat mendukung langkah-langkah perusahaan dalam memulihkan operasional Tambang Emas Gosowong demi keberlangsungan ekonomi di wilayah tersebut. “Normalisasi produksi NHM adalah prioritas utama demi kesejahteraan bersama,” pungkas Septian.(red)