FKUB Sula Bikin Dialog Pilkada Damai Bersama Lintas Stakeholder

Ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersinergi menjaga dan merawat kerukunan di tengah dinamika perbedaan.

“Semoga upaya kita menjadi landasan yang kokoh bagi terciptanya masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera,” katanya.

Menyikapi proses tahapan Pilkada yang sedang berlangsung ini, lanjut Amas, FKUB se-Maluku Utara juga telah mengeluarkan rekomendasi supaya pasangan calon beserta seluruh pendukungnya menghindari praktek politik uang dan isu SARA.

Dua praktek buruk dalam pesta demokrasi itu, dinilai dapat merusak kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat. Sebab itu, upaya dalam menjaga keharmonisan dan keberagaman menjadi tanggung jawab bersama dari semua pihak.

Ia juga mengingatkan pada, 27 November 2024 nanti, akan ada generasional yaitu Pilkada serentak. Pilkada yang baik dan berkualitas, baik dari sisi proses maupun hasilnya, tentu membutuhkan mekanisme dan proses yang baik.

Potensi-potensi kerawanan dalam Pilkada, kata dia, harus dilihat sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Dengan demikian, semua elemen masyarakat diharap bisa bersama-sama bersinergi serta memiliki rasa kepedulian, dan partisipatif dalam mengawal seluruh tahapan Pilkada.

“Pilihan boleh berbeda, tapi kerukunan dan kedamaian itu lebih penting di atas segala-galanya,” pesan Amas mengakhiri.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *