MALUTTIMES – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai Nomor Urut 3, Rusli Sibua-Rio Cristian Pawane (Rusli-Rio) memaparkan visi-misi saat berkampanye di Desa Usbar, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar), Pulau Morotai, Maluku Utar, Kamis (3/10/2024).
Calon Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua dalam orasi politiknya memberikan wejangan kepada warga agar pemilih pemimpin yang memiliki niat baik, ikhlas untuk membangun Morotai.
“Marilah kita pilih pemimpin yang punya niat baik, yang ikhlas seperti wakil bupati ini untuk mengelola keuangan baik yang langsung maupun tidak langsung,” ucap Rusli sembari menoleh ke Calon Wakil Bupati Rio C. Pawane.
Mantan bupati defenitif pertama Pulau Morotai ini mencontohkan, anggaran yang diberikan langsung itu seperti anggaran untuk pemuda.
“Dulu sejak saya jadi bupati, uang pemuda itu Rp100 juta, tapi wakil bupati bilang kalau kita terpilih tamba jadi Rp200 juta. Rp100 juta untuk laki-laki dan untuk perempuan Rp100 juta,” cetusnya.
Menurutnya, anggaran pemuda ini harus ada dan ditambahkan agar jika ada kegiatan yang berkaitan dengan pemuda gunakan anggaran tersebut, tidak perlu lagi minta sumbangan kemana-mana karena anggarannya ada.
Selain anggaran untuk pemuda, terdapat anggaran lain yang diperuntukan sejumlah program lainnya untuk kesejatraan masyarakat.
“Insa Allah jika kami terpilih, maka janda, ibu hamil, lansia, tukang sapu, imam dan pendeta masing-masing mendapatkan Rp2 juta/bulan selama lima tahun,” timpalnya.
Cabup yang akrab disapa Ko Uci ini menerangkan, tunjangan untuk janda sangat penting tidak memiliki suami dan harus mengurus anak seoarang diri. Olehnya itu harus ada campur tangan pemerintah.
Begitu juga tunjangan untuk ibu hamil, anak harus mendapatkan gizi yang baik sejak masa kandungan agar dilahirkan sehat, tumbuh besar dengan pintar sehingga bisa mencalonkan diri sebagai bupati dimasa akan dating.
“Ada juga program uang duka. Dulu semasa saya jadi bupati, uang duka dapat Rp5 juta, sekarang sudah turun menjadi Rp3 juta dan itu lama baru terima. Insa Allah jika kami terpilih maka kami naikan menjadi Rp10 juta,” ungkapnya.
Selain itu, Ko Uci juga berjanji tenaga honorer yang telah dipecat akan dikembalikan ke posisi tempat semula.
“Jika janda, tukang sapu dan lain-lain sudah dapat tunjangan, maka uangnya akan berputar di desa itu. Misalnya, lansia dapat Rp2 juta kasih ke anaknya Rp500 ribu, cucunya Rp500 ribu maka jualan disini mereka pasti beli. Otomatis barang-barangnya laku, jadi yang belum dapat juga pasti dapat, karena jualan mereka laku,” terangnya.
“Dulu jualan dipasar juga laku, karena perputaran uang lancar, bentor dapat duit karena banyak orang pegang duit. Sekarang orang kurang duit akhirnya jualan tidak bisa beli,” tambah Ko Uci.
Ia memastikan jika terpilih nanti, visi-misi serta program yang disampaikan akan direalisasikan.
“Mereka bilang foya (bohong). Kami sudah janji, tidak janji saja bikin (buat), apalagi janji, pasti bikin,” tandasnya.(iki/red)