“Pak Weny bilang pak Rio C. Pawane ini adalah anaknya sendiri, dengan begitu pak Weni sangat gembira pak Rio datang dirumahnya dan dia menyampaikan dengan senang hati dan sangat gembira dengan adanya pak Rusli berpasangan dengan anaknya pak Rio,” kata Saiful mengutip pernyataan Weni.
“Kata pak Weny, silahkan mendaftar kalau hanya untuk 88 desa di Morotai menurut pak Weny itu hanya tindis tombol, menang,” sambungnya.
Lanjut Saiful, pihak Paslon Rusli-Rio tidak mau bersitegang dengan persoalan seperti ini, tetapi untuk menjawab kebingungan masyarakat karena di media sosial sangat viral, sehingga harus dilusurkan.
“Intinya adalah pak Rusli Sibua tidak pernah meminta untuk bertemu dengan pak Weni dan apa yang disampaikan pak Weni adalah pebohongan publik,” tandasnya.
Sekedar untuk diketahui, penyataan Wni R. Paraisu itu disampaikan saat konferensi pers bersama Paslon Samsuddin Banyo-Judi R. Dadana, Kamis (29/8/2024).
Tidak hanya Paslon Rusli-Rio, disitu Weni juga menyebut lainnya yakni Deny Garuda-Qubais Baba ikut menawari dirinya untuk ikut bergabung.
“Pertama, bahwa ini dinamika politik ya. Beberapa kandidat saya sebutkan tadi, saya prinsipnya terbuka siapa saja yang datang, dan saya menganggap ini sebuah penghargaan, dari tiga paslon semua mengajukan permohonan untuk membantu dalam Pilkada,” kata Wani.
“Tapi ketiga ini saya belum menyampaikan bersedia atau memilih tidak. Baik DG (Deny Gauda) pertama kali datang, kemudian pak Rusli-Rio dan yang terakhir pasangan SB-Jadi. Nah tadi saya sudah sampaikan pada keputusan yang sangat berat, tetapi bagaimanapun dipertimbangkan,” ucapnya.
“Ada beberapa aspek yang saya sampaikan menyangkut dengan kedua calon ini. Disitulah kemudian keputusan saya ambil. Morotai membutuhkan pemimpin yang bersih. Tapi di pasangan SB-JADI mereka tulus untuk negeri ini dan disitulah kita connect, karena Morotai butuh diselamatkan, Morotai butuh perubahan,” ujar Weni R. Paraisu.(iki/red)