MALUTTIMES – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Utara mendesak Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, segera melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Masdar Mansur dari keanggotaan DPRD Halmahera Selatan.
Desakan ini muncul setelah unggahan Masdar di akun Facebook pribadinya viral dan menuai kecaman publik. Dalam postingan itu, Masdar menyebut pihak yang mendesak pembubaran DPR sebagai “GOBLOK (K-nya 10)”.
Sekretaris DPD GMNI Maluku Utara, Iwan Marwan, menilai pernyataan tersebut sangat tidak pantas dan mencederai hati masyarakat.
“GMNI Maluku Utara dengan tegas memberikan ultimatum kepada Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri, untuk segera menindak tegas kader yang tidak paham azas partai,” tegas Iwan dalam siaran pers, Kamis (04/09/2025).
Menurutnya, PDIP adalah partai yang lahir dari antitesis kekuasaan Orde Baru yang anti kritik dan totaliter. Karena itu, kata Iwan, “haram hukumnya PDIP menampung kader yang tidak peka terhadap penilaian dan kritik masyarakat.”
Ia menilai, pernyataan Masdar justru berpotensi memicu amarah serta melahirkan gelombang gerakan yang lebih besar dari masyarakat maupun organisasi kepemudaan di Halmahera Selatan.
“PDIP merupakan partai wong cilik yang berazaskan Marhaenisme. Maka PDIP wajib mengambil langkah PAW terhadap Masdar Mansur demi memperbaiki wajah partai di daerah. PDIP juga wajib meminta maaf secara terbuka kepada publik di Maluku Utara,” lanjutnya.
GMNI Maluku Utara juga mendesak agar proses PAW dilakukan secara terbuka di hadapan publik sebagai bentuk pertanggungjawaban moral partai.
Iwan menegaskan, jika desakan tersebut tidak diindahkan, GMNI bersama masyarakat akan menggalang kekuatan untuk mendatangi kantor DPC PDIP Halmahera Selatan.
“Saya tegaskan sekali lagi, jika Masdar Mansur tidak di-PAW, maka GMNI secara institusi akan ikut bersama masyarakat mendatangi kantor PDIP Halsel,” tandasnya.(red)