MALUTTIMES – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Jiko Banau Desa Tuada, Kecamatan Jailolo bersama Pemerintah Desa (Pemdes), BPD dan Dinas Perikanan Halmahera Barat melakukan penebaran benur udang vaname di tambak yang berlokasi di RT 004 Desa Tuada, Kamis (15/5/2025).
Informasi yang diperoleh, penebaran benur undang vaname itu sebanyak 150 ribu ekor. Penebaran itu diisi dalam dua kolam. Masing-masing diisi kurang lebih 75 ribu ekor dengan luas kolam berukuran diameter 20.
Direktur Bumdes Jiko Banau Faisal Sidik menjelaskan, kegiatan penebaran benur udang vaname tersebut sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali setelah sebelumnya dilaksanakan oleh kelompok budidaya Jiko Macahaya.
“Salah satu unit usaha yang bergerak di sektor perikanan darat ini selanjutnya dikelola oleh kelompok Jiko Macahaya, dan hari ini telah dilakukan penebaran benur udang sebanyak 150 ribu ekor,” ungkap Faisal
Faisal menyebut, budidaya udang vaname ini merupakan kerja sama antara Bumdes Jiko Banau dengan Dinas Perikanan Halbar untuk pinjam pakai tambak bioflok yang berlokasi di kawasan desa Tuada. Hal ini merupakan upaya mendorong kemajuan ekonomi desa, kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendapatan asli desa maupun pendapatan asli daerah.
“Diaharapkan kelompok ini terus bekerja maksimal dan konsisten agar dapat mencapai target produksi yang ditaksirkan 4 ton, untuk target panen kira-kira di bulan Agustus 2025 mendatang,” katanya
Terpisah, Kepala Desa Tuada Hilman Malik menambahkan, budidaya udang vaname ini merupakan program yang terus dikembangkan. Buktinya, setelah panen perdana kurang lebih 3,8 ton pada bulan Februari lalu, kelompok melaksanakan penebaran benur lagi sebanyak 200 ribu ekor yang diisi dalam dua kolam.
“Saat ini usia udang sudah dua bulan. Insya Allah bulan depan bisa panen dengan target produksi 5 ton,” paparnya.
Dia berharap, Bumdes terus memaksimalkan potensi desa salah satunya menggunakan aset pemda untuk budidaya udang vaname agar usaha yang dijalankan ini dapat berdayakan masyarakat dan meningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dari empat kolam yang kami pakai, dua kolam sudah diisi 200 ribu ekor. Hari ini dua kolam lagi diisi 150 ribu ekor. Itu artinya proyeksi ke depan produksi kami meningkat,” tuturnya. (red)