MALUTTIMES – Kondisi sejumlah ruang kelas SMP Negeri Unggulan 1 Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara mengalami kerusakan, dan pihak sekolah kondisi tersebut segera dibenahi.
Amatan media ini di lapangan, bangunan dua lantai yang terdiri dari 18 ruang kelas, 9 diantaranya rusak akibat atap bocor mengakibatkan plafon rusak.
Dari 9 ruang kelas tersebut, 4 diantaranya rusak berat dan tak bisa dipergunakan untuk proses belajar. Sedangkan 5 ruang lainnya rusak ringan, termasuk bangunan kantin dan Musalah.
Kepsek SMPN Unggulan 1 Morotai, Rusdy Yaman mengatakan, beberapa ruangan sebelumnya telah direhab. Hanya saja, kemungkinan rehab yang kurang bagus menyebabkan tidak bertahan lama dan kembali rusak. Pekerjaan rehab dikerjakan pada tahun 2020-2021.
“Bagi saya, rehab awal sengnya tidak perlu bongkar agar disaat hujan tidak bocor. Tapi yang terjadi sengnya dibongkar dipasang yang baru, dinding dan atap rengggang makanya disaat hujan air tergenang, air masuk masuk ke plafon,” kata Rusdy kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).
Rusdy menyatakan, tidak mau mengambil resiko dengan kondisi ruangan yang rusak itu sehingga sampai saat ini tidak digunakan.
“Saya tidak mau ambil resiko, akhirnya beberapa ruangan itu sudah tidak digunakan lagi, lebih baik kunci daripada muncul resiko dikemudian hari,” ujarnya.
Tak hanya ruang kelas, lanjut Rusdy, kondisi gedung Musalah dan kantin juga tidak bisa digunakan disaat hujan.
“Musalah itu atam sengnya tidak bagus. Jadi kalau musim hujan, air hujan masuk kedalam tembus plafon dan tidak bisa sholat disitu,” kata Rusdy, sembari menegaskan aktivitas belajar siswa berjalan lancar dengan menggunakan ruang kelas lainnya.
Rusdy menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai mengenai kondisi ruang kelas tersebut, namun belum mendapat respon sampai sekarang.
“Kami dari pihak sekolah sering lakukan rehab ringan, pernah ganti palafon dua kali dan itu inisiatif sekolah. Karena dari juknis anggaran BOS itu kan rehab ringan ada, dan kalau rehab berat itu kan, itu sudah tidak masuk dalam aitem kegunaan anggaran BOS,” terangnya.
Rusdy berharap, ruang kelas itu segera mendapat perhatian untuk di perbaiki agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diperbaiki, agar supaya para siswa bisa merasa aman dan nyaman saat mengikuti proses belajar mengajar,” harapnya.(iki/red)