Ia mengaku menjadi saksi bagaimana kebrutalan pihak penjajah, tidak hanya menghancurkan lebih dari 160 masjid, akan tetapi juga menghancurkan 3 bangunan gereja tertua di dunia yang berada di Palestina.
“Tidak hanya kaum muslimin yang menjadi korban pembantaian, akan tetapi juga saudara-saudara kita dari pihak kristiani pun dibantai habis-habisan oleh zionis Israel,” tuturnya.
Tak hanya temapt-tempat ibadah saja, tetapi sekolah madrasah, sekolah kristen yang terletak di jalur gaza ikut menjadi korban kebrutalan oleh zionis Israel.
“Yang terjadi di Palestina bukan persoalan agama Islam dan Kristen, namun yang terjadi di Palestina adalah zionis Israel membantai muslim, zionis Israel membantai kristen, zionis Israel membantai Yahudi pro Palestina,” teriak Bang Onil dalam orasinya.
Bang Onim menerangkan, keberadaannya di Morotai untuk menyampaikan pesan damai dari Palestina untuk Indonesia.
“Kenapa Indonesia harus berdiri bersama masyarakat Palestina, karena sebagai kaum muslimin ada sebuah masjid yang sangat kita sakralkan yaitu kiblat pertama Masjid Al-Aqsa. Dengan demikian bagi kita muslim, isu Palestina tidak perlu lagi kita perdebatkan karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua,” terangnya.
“Kemudian Palestina merupakan negara yang telah berani mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengibarkan bendera Merah Putih sebelum kemerdekaan Indonesia di proklamasikan. Dengan demikian seluruh elemen bangsa Indonesia punya hutang budi terhadap Palestina,” tandasnya.(iki/red)
