“Jadi berkurang sekali dan mungkin banyak yang cancel dengan kelalaian industri itu, pernah ada satu rombongan dari Eropa, mau menuju ke Morotai katanya langsung meng-cancel karena tidak jelas adanya jadwal penerbangan akses ke Morotai. Jadi pariwisata di Morotai, yang harus kita utamakan adalah akses transportasi udaranya yang harus kita urai ini. Karena bagi wisatawan akses utama adalah transportasi udara,” paparnya.
Lanjutnya, kendati Morotai sebagai 10 destinasi wisata, tapi Morotai parawisatanya tidak berjalan, hal ini dikarenakan akses transportasi udara.
Untuk menghidupkan kembali parawisata, pemerintah daerah diminta harus mengambil kebijakan untuk menghidupkan kembali parawisatanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pulau Morotai, Kalby Rasyid berujar, menurunnya angka kunjungan wisatawan di Morotai disebabkan karena akses transportasi udara.
“Jadi kita mengalami penurunan angka kunjungan para wisatawan yang sangat luar biasa, karena akses transportasi udara,” tuturnya.
“Kami berharap mudah-mudahan kedepan hal ini bisa kita benahi, agar angka kunjungan wisata bisa meningkat kembali,” harapnya.(iki/red)
