“Jadi kami disini cuma pemantauan saja, kalau ada arahan ada korban yang dicurigai hanyut kesini (Morotai) berarti kami akan komunikasi dengan kapal-kapal yang ada disini,” timpalnya.
Berdasarkan keterangan capten kapal, dua ABK yang hilang itu awalnya mereka sama-sama menyalamatkan diri melompat ke laut. Namun keduanya balik kembali untuk mengambil barang milik mereka yang ketinggilan didalam kapal, tapi karena ombak dan angin kencang membuat perahu karet yang digunakan untuk mereka menyalamatkan diri, seketika menjauh dari keduanya.
“Harapan kami kedua ABK kapal yang hilang, ditemukan dalam keadaan sehat,” harapnya.
Sementara, Dandim 1514/Morotai, Letkol Inf. Harriyanto Hendrik mengatakan, pihaknya bakal membantu sembilan ABK kapal itu, ini dilakukan sebagai tugas 14 pokok dibidang SAR.
“Jadi malam itu, saya langsung hubungi Dandim Bitung, meminta komunikasi dengan pihak keluarga, bilang ke keluarga bahwa mereka dalam keadaan baik disini, tapi hanya dua orang saja yang belum ditemukan,” tuturnya.
Terpisah, Plh. BPBD Pulau Morotai, Muslim Jumati senada dengan Basarnas. Karena untuk pencaharian kedua ABK yang hilang itu ranahnya Basarnas Sulawesi Utara.
“Jadi tugas kami hanya amankan 9 orang ini, berikan tempat dan hal lainnya, soal pencarian dua orang yang hilang itu, oleh Basarnas dan BPBD Sulut,” bebernya.
Lanjutnya, untuk kepulangan sembilan ABK ini menunggu perintah dari Bupati.
“Jadi kami tunggu arahan Bupati, kapan mereka dipulangkan,” tutupnya, sembari berharap semoga dua orang yang hilang itu secepatnya ditemukan dalam keadaan selamat.(iki/red)