MALUTTIMES – Kabupaten Pulau Morotai kembali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Usai meninjau pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Daruba Baru, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melanjutkan kunjungan kerjanya ke Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (15/10/2025).
Di lokasi tersebut, Wapres meninjau proyek talud penahan ombak yang dikerjakan melalui program Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana BNPB Tahun Anggaran 2024.
Proyek dengan panjang pekerjaan mencapai 150 meter itu dibangun untuk menggantikan struktur lama yang rusak akibat abrasi dan gelombang pasang. Pekerjaan rehabilitasi ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Dalam kunjungannya, Wapres menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir harus tahan terhadap bencana dan adaptif terhadap perubahan iklim. Menurutnya, ketahanan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi di daerah kepulauan hanya dapat tercapai jika aspek mitigasi risiko diperhitungkan sejak tahap perencanaan.
“Infrastruktur di kawasan pesisir harus dibangun dengan memperhatikan potensi bencana dan kondisi alam. Dengan begitu, masyarakat bisa hidup lebih aman dan produktif,” ujar Wapres Gibran.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali, mengatakan bahwa pembangunan talud di kawasan Joubela memerlukan metode khusus karena wilayah tersebut berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik.
“Untuk pasang batu tidak cocok di sini, sudah kita coba tapi mudah patah karena gelombang dari Pasifik sangat kuat. Sekarang kita bekerja sama dengan teman-teman Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk menemukan metode yang lebih sesuai,” jelasnya.
Umar Ali menambahkan, kondisi geografis pantai Joubela menuntut desain konstruksi yang kuat agar mampu menahan gelombang tinggi dan arus besar, sekaligus memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
“Kami berharap program ini terus mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Atas nama Pemerintah Daerah Morotai, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan,” imbuhnya.
Selain di Desa Joubela, proyek rehabilitasi talud penahan ombak juga dilakukan di Desa Cio Gerong, Cio Maloleo, Sangowo, dan Mandiri, dengan total panjang pekerjaan lebih dari 1.200 meter.
Wapres menegaskan, pembangunan infrastruktur tahan bencana merupakan bagian dari strategi nasional memperkuat ketahanan wilayah pesisir. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan kawasan perbatasan dan pulau-pulau terdepan Indonesia tetap aman, produktif, dan berdaya tahan terhadap ancaman bencana, demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.(iki/red)