MALUTTIMES – Penyusunan Rancangan Kerja (Renja) oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, masih molor dan belum selesai, meski tahun 2025 sudah berjalan delapan bulan. Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait efektivitas dan kelancaran program pembangunan yang menjadi tumpuan harapan masyarakat.
Lambatnya penyusunan Renja menimbulkan pertanyaan besar, apakah OPD sudah menjalankan tanggung jawabnya dengan serius?. Pasalnya, jika Renja tak segera rampung, bisa jadi target visi-misi Bupati dan Wakil Bupati untuk membangun Morotai selama lima tahun ke depan akan terganggu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pulau Morotai, Ahdad Hi. Hasan, mengungkapkan, Renja OPD saat ini masih dalam tahap pengusunan.
“Sebagian besar OPD sudah mulai menyusun Renja. Beberapa hari terakhir, kami dibantu tim ahli dari RPJMD untuk menyingkronkan indikator kinerja di Renja dengan indikator di RPJMD agar saling mendukung dan tidak tumpang tindih,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Ia menjelaskan, Pemda diminta membuat Renja lima tahun ke depan, yang kemudian dijabarkan masing-masing OPD ke dalam rencana kerja mereka.
“Isinya memuat kegiatan pokok yang mendukung visi-misi Bupati dan Wakil Bupati. OPD wajib membuat rencana yang selaras agar target pembangunan tercapai,” tegasnya.
Ahdad menambahkan, Renja juga mengatur secara teknis program OPD. Sinkronisasi dilakukan untuk memastikan indikator kinerja di OPD sejalan dengan target Pemda.
“Renja ini diupayakan secepatnya rampung. Setelah selesai, akan ditetapkan Bupati dan menjadi acuan bagi setiap OPD. Saat ini tahapannya masih berjalan,” tandasnya.(iki/red)