Badan Serikat NHM: Haji Robert Terus Berjuang Upayakan Selamatkan Keberlanjutan Tambang Emas Gosowong

MALUTTIMES – Permasalahan terkait tiga mantan karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang mengaku di-PHK tanpa alasan jelas telah dibantah tegas oleh Badan Serikat NHM. Salah satu dari mereka disebut telah pensiun pada 2023, sementara dua lainnya melanggar Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pasal 51. Ketiganya juga telah menyepakati bahwa sisa tunggakan gaji tahun 2023 akan dibayarkan ketika operasional perusahaan kembali pulih.

Kronologi Kebangkitan NHM

Saat PT Indotan Halmahera Bangkit (IHB) mengambil alih NHM dari Newcrest Mining Ltd., tambang emas Gosowong berada di ambang penutupan. Cadangan emas hanya tersisa 300 ribu ounces, alat produksi usang, dan pengelolaan limbah hampir melampaui kapasitas. Hubungan NHM dengan masyarakat sekitar tambang pun buruk. Newcrest dinilai gagal memenuhi kewajibannya terhadap karyawan.

Namun, di bawah kepemimpinan Haji Robert Nitiyudo Wachjo, NHM bangkit. Cadangan emas baru sebesar 1,4 juta ounces ditemukan, menambah umur tambang hingga 10 tahun. Haji Robert juga mengimpor alat tambang modern, membangun fasilitas pengolahan limbah profesional, dan memperbaiki hubungan dengan masyarakat lingkar tambang.

Tantangan dan Komitmen

Pandemi COVID-19 pada 2020 menjadi ujian berat bagi NHM. Namun, Haji Robert mengeluarkan ratusan miliar rupiah untuk membantu masyarakat Maluku Utara. Komitmen serupa ditunjukkan saat NHM mengalami kerugian lebih dari Rp1 triliun pada 2023 akibat kegagalan partner investasi memenuhi janji modal kerja.

Dalam situasi sulit tersebut, NHM harus mengurangi karyawan dari 2.250 menjadi 850 orang. Namun, atas perjuangan Badan Serikat dan arahan Haji Robert, keputusan PHK terhadap 1.400 karyawan berhasil dihindari. Sebagai gantinya, karyawan dirumahkan dengan upah bulanan Rp6 juta, jauh di atas UMP dan UMR.

Harapan Ke Depan

NHM kini tengah mempersiapkan pengoperasian tambang Toguraci-Shallut yang memiliki kadar emas tinggi, mencapai 12 gram/ton. Jika beroperasi dalam setahun, karyawan yang dirumahkan diharapkan dapat kembali bekerja.

Ketulusan dan perjuangan Haji Robert membuat karyawan NHM menyebutnya sebagai “Ayahanda”. Sosoknya tidak hanya memimpin tambang dengan hati, tetapi juga menginspirasi semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *