Satu menit berselang, Barcelona kembali tambah jumlah golnya. Dembele melakukan inisiasi serangan yang sama di sisi yang sama. Ketika melakukan cut inside, ia berhasil mengakses Lewandowski di kotak penalti dengan umpan datar. Lewandowski mengontrolnya, berputar, dan melakukan tendangan dengan kaki kiri.
Tak hanya Bilbao, Barcelona juga melakukan pergantian pemain di babak pertama dengan alasan yang sama. Gavi cedera dan ditarik keluar di menit ke-33. Ia digantikan oleh Franck Kessie.
Bilbao benar-benar tak berkutik dengan permainan cepat tersebut. Strategi bertahan mereka juga terlalu muda dieliminasi. Selain kalah penguasaan bola yang hanya 34 persen di babak pertama, xG Bilbao dari dua tembakan hanya 0,06. Tidak mengancam.
Dominasi Barcelona di babak kedua masih terasa, walaupun tidak seintens di babak pertama. Pasalnya, Bilbao mengendurkan intensitas pressing di depan, meski masih menerapkan garis pertahanan tinggi.
Dalam 15 menit pertama, Barcelona punya dua peluang untuk menambah gol. Pertama di menit ke-53 saat peluang di depan gawang yang diperoleh Pedri masih membentur mistar. Kedua datang di menit ke-57 saat tembakan kaki kanan Dembele dari luar kotak penalti masih tepat di pelukan Simon.
Di menit ke-73 Barcelona cetak gol keempat. Serangan Barcelona yang cepat, simpel, dan efektif jadi kunci gol ini. Kreator utamanya, tentu saja Dembele yang kembali memberikan assist untuk gol yang dicetak Ferran.
Kunci permainan Barcelona selama dua babak ini adalah rotasi perpindahan pemain yang fleksibel. Para pemain Barcelona bisa meminta bola agak ke bawah atau keluar dari posisinya. Begitu siap menyerang, setidaknya lima pemain akan langsung menyerang kotak penalti Bilbao.
Bilbao sendiri tidak dibiarkan menguasai bola, meski tim tamu coba bermain bangun serangan pendek sejak awal. Barcelona tak begitu intens sebenarnya dalam melakukan pressing. Namun, pemosisian para pemain sukses mematikan koneksi dari belakang ke depan.