MALUTTIMES – Puluhan warga di Desa Sabatai Tua dan Sabala, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dilanda kepanikan dan terpaksa mengungsi ke dataran tinggi pada Rabu, (30/07/2025) menyusul isu adanya potensi tsunami akibat gempa di Rusia.
Kepanikan warga dipicu oleh imbauan waspada tsunami yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara, serta informasi yang tersebar melalui media sosial.
“Ini tong (kami) semua sudah lari ke gunung,” ungkap Uni, salah satu warga Desa Sabatai Tua.
Ia mengaku bersama warga lainnya segera mengungsi setelah menerima pemberitahuan dari pemerintah desa dan berbagai informasi dari media sosial.
“Ada pengumuman dari pemerintah desa bahwa ada potensi tsunami. Akhirnya kita semua mengungsi, bawa anak-anak dan dokumen penting seperti ijazah dan sertifikat rumah,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Hasni, warga Desa Sabala. Ia bersama keluarganya memutuskan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kita panik karena grup Facebook keluarga ramai bahas soal waspada tsunami, banyak yang kirim foto dan video,” katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala BPBD Pulau Morotai, Alhadar Djaguna, meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik saat mengamankan diri.
“Kami masih menunggu surat resmi dari Provinsi. Namun, kami tetap merujuk pada informasi resmi dari BPBD Provinsi,” ujarnya.
Alhadar juga mengimbau warga agar sementara menjauhi area pesisir pantai dan sungai serta mengamankan dokumen penting.
“Warga jangan panik supaya akal bisa berjalan. Kalau panik, bisa berdampak buruk,” tambahnya.
Saat ini, BPBD Pulau Morotai terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna merespons potensi ancaman di beberapa titik.
“Ada beberapa titik yang berpotensi, terutama di Morotai Jaya dan Morotai Utara. Kita semua harus tetap waspada,” tutupnya.(iki/red)