Kedubes AS Laksanakan Misi Pencarian Korban Perang di Morotai

MALUTTIMES – Tim Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) didampingi perwakilan Kemenhan Republik Indonesia bertandang ke Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Rabu (16/04/2025). Rombongan dijemput oleh Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua dan Wakil Bupati Rio Cristian Pawane serja sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Juru Bicara Kemenhan RI, Letkol Ikwan mengatakan, pendampingan terhadap Kadubes AS ini dalam rangka melakukan misi pencarian korban perang prajurit Amerika Serikat tahun 1942-1943.

“Jadi saat itu memang Indonesia belum berdiri sehingga sejarah dan pencatatan-pecatan masih berpusat di Amerika Serikat kami akan melakukan misi selama tiga minggu di sini (Morotai),” kata Ikwan kepada wartawan.

Untuk memperlancar misi tersebut, Ikwan menyampaikan bekerjasama dengan Pemda Pulau Morotai untuk melakukan misi bersama sebagai wujud misi kemanusiaan.

“Misi ini telah kita lakukan pada tahun kemarin, nanti akan ada kegiatan yang dilakukan bersama dan boleh diliput media. Karena misi bukan misi militer, tapi misi terbuka yakni misi kemanusiaan, mencari para korban perang yang memang sudah lama diperlukan oleh keluarga yang menanti di Amerika Serikat,” ungkapnya.

“Tahun kemarin misi berjalan sukses, misi kali ini harapkan juga berjalan sukses,” sambung Ikwan.

Dikatakan, terdapat 40 titik yang akan dilakukan pencaarian. Namun mereka akan berkoordinasi dengan pemda untuk memastikan langkah-langkah selanjutnya.

“Kita kroscek dulu, karena ada beberapa yang belum diketahui namanya, kita punya data bahwa ada sekian orang disiniĀ  tapi ini masih harus diuji dulu benar atau tidak, namanya orang nyari kadang-kadang cari alamat saja kadang-kadang ada kesulitan dapat,” tuturnya.

Koordinasi kepada pemda terkait petunjuk untuk lakukan pencaharian karena, yang lebih mengetahui kondisi, silsila dan lokasi adalah warga setempat. Olehnya harus adanya keberadaan Pemda untuk memfasilitasinya.

“Saya sampaikan kembali, bahwa yang dicari ini adalah korban perang tentara Amerika. Jadi keberadaan kami di Morotai tetap tidak mengurangi sejarah Morotai,” cetusnya.

Ikwan menjelaskan, persoalan ini sudah dibahas akan disampaikan, setelah koordinasi internal dengan pemda. Tapi ada langkah-langkah tertentu yang harus dikoordinasikan dengan Pemda.

“Saya sampaikan ini tidak mengurangi bangunan yang sudah ada. Contohnya dirubuhkan, dipindahkan tidak seperti itu mari kita bayangkan kondisi kerangka manusia setelah puluhan tahun mungkin dia sudah menyusut, mungkin juga seperti apa bentuknya tidak tahu. Tapi yang kita cari yang berhubungan seperti peninggalan helm, dompet dan lain sebagainya,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam proses pencarian menggunakan metode yang logis sesuai dengan norma kesejarahan untuk membuktikan tulang-belulangnya ada.

“Jadi kalau ada hal-hal yang memang akan dilakukan itu tidak langsung dilakukan, tapi akan konsultasi terlebih dahulu dengan pemda,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua mengapresiasi kunjungan tim Kedubes AS di Kabupaten Pulau Morotai, dan mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan.

“Nanti ada kegiatan workshop seperti yang disampaikan pak Kolenel mengenai pengetahuan bagaimana mencari itu jejak-jejak korban perang. Yang pasti kami mendukung full kegiatannya,” ujarnya.(iki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *