MALUTTIMES – Isu negatif di lingkar tambang PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) mulai mereda setelah pertemuan antara stakeholder Kecamatan Kao Barat dengan pihak manajemen NHM di tambang Gosowong pada Sabtu (15/3).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Camat Kao Barat Efroni Tos Hendrik, Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Remer Hein Sinyiang, Sekretaris FKD Yoram Sosoru, serta Sangaji Suku Modole, Habel Tukang. Mereka disambut oleh Wakil Presiden Direktur NHM Amiruddin Hasyim bersama jajaran manajemen.
Dalam pertemuan itu, NHM menegaskan bahwa meski ada program efisiensi, perusahaan tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan yang dirumahkan.
“Kami sedang dalam proses pemulihan operasional dan tetap berkomitmen menjaga tenaga kerja,” ujar Amiruddin.
Camat Kao Barat, Efroni Tos Hendrik, menyebut pertemuan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang situasi perusahaan.
“Kami ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa NHM bukan hanya aset perusahaan, tetapi juga aset bersama. Jika NHM tutup, akan banyak masyarakat yang terdampak,” jelasnya.
FKD Kao Barat, Remer Hein Sinyiang, menambahkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi potensi aksi demonstrasi dengan pendekatan komunikasi yang baik.
“Dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan karyawan NHM yang dirumahkan agar mereka memahami kondisi ini dengan kepala dingin,” katanya.
Sangaji Suku Modole, Habel Tukang, juga menegaskan bahwa masyarakat adat tetap mengutamakan ketenangan dan menghindari aksi-aksi yang bisa memperburuk situasi.
“Kami tetap mendukung perusahaan dan berharap karyawan yang dirumahkan bisa kembali bekerja saat kondisi NHM pulih,” katanya.
Selain itu, stakeholder juga mengusulkan agar NHM mengadakan pelatihan wirausaha bagi karyawan yang dirumahkan, sebagai langkah pemberdayaan ekonomi.
Rencananya, hasil pertemuan ini akan disosialisasikan kepada seluruh kepala desa dan karyawan NHM dalam pertemuan lanjutan pada 18 Maret 2025.(red)