MALUTTIMES – Gerhana Bulan Total akan terjadi pada saat pertengahan puasa Ramadan 2025, tepatnya pada 13-14 Maret 2025.
Melansir nasa.gov, Selasa (4/3/2025), Gerhana Bulan Total ini merupakan yang pertama sejak November 2022.
Gerhana Bulan total terjadi ketika posisi Bulan berada pada umbra Bumi, sehingga tertutup sepenuhnya oleh bayangan Bumi.
Semua fase gerhana bulan aman untuk dilihat, baik dengan mata telanjang maupun teleskop tanpa filter.
Wilayah Mana Saja yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025?
Gerhana ini dapat disaksikan di berbagai wilayah di dunia, terutama di Amerika Utara dan Selatan yang akan mendapatkan pemandangan terbaik. Beberapa bagian Eropa dapat melihat gerhana saat bulan terbenam, sementara Asia Timur dapat menyaksikannya saat bulan terbit. Titik puncak gerhana berada di Samudra Pasifik.
Gerhana ini berlangsung selama lebih dari enam jam, dimulai dengan fase penumbral pada pukul 11:57 malam EDT hingga 1:09 pagi EDT. Fase parsial akan terjadi dari pukul 1:09 hingga 2:26 pagi EDT, dilanjutkan dengan fase totalitas dari pukul 2:26 hingga 3:31 pagi EDT. Setelah itu, fase parsial kembali terjadi hingga pukul 4:47 pagi EDT, dan gerhana berakhir dengan fase penumbral hingga pukul 6 pagi EDT.
Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati dari seluruh wilayah AS, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.
Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam. Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.
Gerhana bulan ini dapat diamati dengan mata telanjang tanpa alat bantu khusus, berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan perlindungan khusus untuk melihatnya. Pengamat di lokasi dengan langit cerah akan mendapatkan pengalaman terbaik dalam menyaksikan fenomena ini.
Selain sebagai fenomena astronomi yang menakjubkan, gerhana bulan total juga memiliki makna budaya dan historis di berbagai masyarakat. Beberapa budaya kuno menganggapnya sebagai pertanda perubahan besar, sementara dalam dunia modern, peristiwa ini sering menjadi momen bagi para astronom dan penggemar langit untuk berkumpul dan mengamati alam semesta lebih dekat.
Space.com akan menyiarkan gerhana ini secara langsung melalui blog dan siaran streaming. Informasi lebih lanjut mengenai cara menyaksikannya secara daring akan diumumkan menjelang tanggal kejadian.
Sebagai informasi, Waktu Indonesia Barat (WIB) berada di UTC+7, sedangkan Eastern Daylight Time (EDT) berada di UTC-4. Jadi, selisih waktunya adalah 11 jam. Jadi, jika ingin melihat gerhana bulan total di Indonesia, peristiwa tersebut akan terjadi pagi hingga sore hari waktu WIB, sehingga tidak bisa diamati langsung karena bulan sudah tidak terlihat di langit.
Apa itu gerhana bulan total?
Mengutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan adalah peristiwa cahaya matahari yang tidak semuanya sampai ke bulan akibat terhalang oleh bumi. Gerhana bulan terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan.
Fenomena gerhana bulan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Sementara itu, gerhana bulan total adalah posisi di mana bulan, matahari, dan bumi berada dalam satu posisi sejajar.(red/tempo.co)