Cristovan Loloh Bongkar Fakta Persidangan Kongres GMNI Ke-XXII di Gedung Merdeka Bandung

MALUTTIMES – Forum tertinggi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung, resmi menetapkan Sujahri Somar sebagai Ketua Umum dan Amir Mahfut sebagai Sekretaris Jenderal DPP GMNI periode 2025–2028. Keduanya terpilih secara aklamasi setelah melalui dinamika panjang yang mewarnai Kongres GMNI Ke-XXII.

Ketua Pimpinan Sidang Tetap Kongres GMNI Ke-XXII, Cristovan Loloh, akhirnya angkat bicara menanggapi sejumlah isu miring yang beredar terkait jalannya kongres yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.

Kongres yang telah menetapkan Sujahri Somar sebagai Ketua Umum dan Amir Mahfut sebagai Sekretaris Jenderal DPP GMNI itu sebelumnya diwarnai oleh dinamika internal dan ketidakpastian teknis. Namun, keputusan forum tertinggi GMNI itu dinilai sah karena telah memenuhi mekanisme organisasi, meskipun dibumbui dengan gangguan dan hambatan.

Menanggapi tudingan yang menyebut kongres berlangsung sepihak dan tidak prosedural, Cristovan Loloh yang juga menjabat Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD GMNI Maluku Utara ini membongkar enam fakta penting di lapangan yang menjadi dasar legitimasi proses persidangan dan pengambilan keputusan.

“Kami perlu meluruskan. Semua proses berlangsung sesuai mekanisme, dan keputusan dibuat karena adanya kevakuman informasi serta ketidakhadiran sikap tegas dari panitia pusat (BPK),” ujar Cristovan dalam keterangan resminya kepada redaksi maluttimes.com usai sidang, Senin (28/07/2025).

Sidang Komisi Organisasi yang dilaksanakan di area Gedung Merdeka Bandung, Sabtu (27/07/2025)

Berikut adalah 6 fakta kunci yang harus diketahui oleh Kader dan Alumni GMNI se-Indonesia:

1. Sidang Diskors pada 23 Juli 2025 Pukul 02.00 WIB
Skorsing dilakukan setelah seluruh pimpinan sidang komisi berhasil dipilih melalui proses demokratis yang diikuti oleh peserta kongres dari seluruh Indonesia.

2. BPK Tidak Memberikan Informasi Resmi Terkait Penggunaan Gedung
Pada 23 Juli, Badan Pengarah Kongres tidak mengonfirmasi kepada peserta bahwa Gedung Merdeka belum dapat digunakan, sehingga menciptakan kebingungan di kalangan peserta.

3. Peserta Dipaksa Check-Out Mendadak pada 24 Juli Pukul 18.00 WIB
Beberapa hotel tempat menginap peserta tiba-tiba memberikan informasi check-out mendadak tanpa penjelasan dari pihak panitia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *