Pulang Kampung Bukan Sekedar Momentum

Oleh : Armain_HS Aja

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia. Begitu banyak pulau, berarti banyak pula suku bangsa dan juga daerah-daerah yang bisa kita kunjungi. Dan, sudah bukan hal yang aneh apabila di dalam suatu negara yang besar, akan terjadi proses transmigrasi, urbanisasi, dan juga perantauan.

Ya, tinggal di suatu daerah pedesaan yang mungkin biasa-biasa saja akan menyebabkan siapapun untuk mencari kehidupan yang lebih baik, yang biasanya tertuju pada kota-kota besar yang sudah tergolong maju. Dengan adanya perantauan ini, maka para perantau diharapkan bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari segi materil dan juga pendidikan.

Fenomena Pulang Kampung di Indonesia

Sudah lama terjadi di dalam masyarakat indonesia, yaitu pulang kampung. Pulang kampung merupakan salah satu fenomena yang terjadi dan sering dilakukan oleh masyarakat 1 atau 2 kali dalam setahun, yakni pulang dari perantaunnya dan kembali ke kampung halaman. Di Indonesia para perantauan akan kembali ke kampung halaman yang berasal dari pulau Sumatera hingga ujung Timur Papua. Fenomena ini biasa terjadi pada saat libur panjang, seperti lebaran, natal dan juga tahun baru.

Pulang kampung untuk Keluarga

Pulang kampung atau yang biasa kita kenal dengan istilah mudik ini memiliki banyak  manfaat. Tentunya untuk melepas rasa rindu bertemu dengan keluarga dan sanak saudara adalah manfaat pertama dan yang paling sering dirasakan oleh setiap perantau. Biasanya, pulang kampung dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun, sehingga sudah pasti hal ini akan menyebabkan siapapun merasa rindu dengan keluarga besarnya di kampung halaman.

Maka dari itu, dengan melakukan pulang kampung ini, layaknya manfaat liburan keluarga rasa rindu kita terhadap keluarga besar dan juga kampung halaman kita pun akan terpuaskan. Kita pastinya akan merasa sangat senang apabila bisa bertemu dengan keluarga besar dan juga bisa kembali ke kampung halaman kita.

Pulang kampung untuk momentum Pilkada

Sering kali kita jumpai dalam momentum ini. Banyaknya birokrat yang pulang kampung dengan alasan kecintaannya terhadap tanah kelahiranya dan untuk menyelamatkan kampung halamanya. Banyaknya spanduk-spanduk yang terpajang disepanjang jalan bertuliskan CAGUB dan CABUB. Itu sebabnya musim Pilkada bisa disebut musim pulang kampung.

Dengan hal ini masyarakat dapat melihat bahwa, meraka adalah putra-putra terbaik daerah yang pulang kampung dalam momentum menuju Pilkada. Sering kali kita jumpai para birokrat-birokrat banyak yang turut berpartisipasi dalam momentum politik/pesta demokrasi dengan mengatasnamakan rakayat. Pada dasarnya, politik adalah menentukan terwujudnya sebuah kondisi masyarakat sebagaimana yang diharapkan, terutama mengenai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang diharapkan.

Politik dalam terminologi, dasarnya adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Namun, dalam perkembangannya politik mengalami asosiasi makna sebagaimana banyaknya masyarakat yang menyebutkan politik adalah area perebutan kekuasaan yang mengatasnamakan rakyat pada waktu pemungutan suara dan mengabaikan jeritan rakyat pada saat mereka berkuasa.

Terlepas dari pemaknaan tersebut, politik menentukan terwujudnya sebuah kondisi masyarakat sebagaimana yang diharapkan, terutama mengenai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang diharapkan. Semoga siapa saja yang terpilih, bisa membawa keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.***

 

(opini pribadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *