BEM Unipas Nilai Pemda Morotai Gagal Bangun Parawisata

MALUTTIMES – Pulau Morotai dikenal dengan keindahan laut dan pantainya. Kabupaten yang diresmikan pada tahun 2008 itu juga menjadi pangkalan militer saat perang dunia ke II. Tentunya ini menjadi tambah bagi Pemda Morotai untuk meningkatkan sektor wisatanya.

Namun potensi-potensi tersebut terkesan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Pemda Morotai. Hal ini disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasifik Morotai, Hasanuddin Saba.

Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan Pulau Morotai untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Meski Pulau Morotai memiliki spot wisata yang begitu banyak, tapi Pemda Morotai tidak mampu untuk mengelolanya. Itu artinya Pemda gagal total dalam pengelola aset parawisata,” katanya, Senin (29/04/2024).

Hasanuddin menyampaikan, sektor wisata seperti peninggalan perang dunia ke II, bahari, kuliner dan parawisata lainnya jika dikelola dengan baik tentunya akan menghasilkan PAD yang cukup besar bagi Pemda.

“Pariwisata yang menjadi andalan di mata wisatawan adalah Pulau Dodola, dimana keindahan pantai yang sangat menakjubkan, dengan pasir putinya. Sayangnya fasilitas pendukung seperti jembatan dan tempat kulinernya di Pulau Dodola tampak tidak terurus dan berantakan. Ini bertanda Pemda tidak serius dalam mengembangkan sektor pariwisata,” katanya.

Menurut dia, Pemda Morotai hanya serius dalam membangun pariwisata. Tujuannya tidak untuk mendapatkan keuntungan semata, tetapi fasilitas yang telah dibangun agar dirawat dengan baik.

“Jika kita bandingkan parawisata yang di kelola oleh pihak swasta lebi baik, dibandingkan dikelola oleh Pemda. Contohnya, parawisata Moromodoto yang dikelola swasta sangat baik, karena dijaga dan dirawat. Sementara jika Pemda yang mengelolanya hasilnya sangat buruk, buktinya fasilitas di Pulau Dodola seperti kuliner, jembatan mangrove dan jembatan lainnya rusak parah,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemda Morotai lebih serius untuk mengurusi parawisata, fasilitas sudah ada harus dirawat, karena fasilitas pembutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangunnya.

“Dan jika fasilitas yang ada dirawat maka sudah pasti bakal menarik orang untuk berwisata, dan ini sudah pasti menggenjot PAD untuk Pemda,” tandasnya.(iki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *