Warga Boikot Kantor Desa Fukweu Kepulauan Sula

MALUTTIMES – Puluhan warga yang tergabung dalam Fron Pemuda dan Masyarakat Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara melakukan aksi pemboikotan kantor desa, Jum’at (12/01/2024).

Aksi pemboikotan itu sebagai bentuk protes kepada kepala desa yang dinilai tidak transparan terhadap pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

“Kurang lebih tiga tahun, Ismail Alu menjabat sebagai Kepala Desa Fukweu sejak Juli 2021 hingga 2023, program desa yang bersumber dari anggaran dana desa dan dana desa tidak dapat dinikmati masyarakat Desa Fukweu,” kata Mulis Buamona, salah satu orator dalam aksi tersebut.

Baca Juga:  Wakil Bupati Halbar Ambil Formulir Pendaftaran Cawabup Di PAN

Mulis menyatakan, di tahun 2022 ada dua item pekerjaan yang gagal dan tidak dinikmati oleh masyarakat yakni, kebun percontohan senilai Rp17.574.000 dan program ayam ternak senilai Rp165.236.400 yang bersumber dari dana desa tahun 2022.

“Selain itu, di tahun 2023 ada tiga item yang diduga pekerjaannya terbengkalai, yakni peningkatan dan rehab wisata Pulau Kucing senilai Rp229.745.000, pekerjaan keramba perikanan milik desa dengan anggaran Rp83.915.000, pemeliharaan sambungan air bersih ke rumah warga sebesar Rp7.303.000 yang bersumber dari dana desa tahun 2023,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dermaga Speedboat Pulau Dodola Rusak dan Tak Berfungsi

Bukan hanya itu, ada anggaran tambahan peningkatan produksi peternakan ayam yang dianggarkan kembali sebesar Rp50.400.000 dengan sumber anggaran DD tahun 2023.

“Ada juga pemeliharaan sarana prasarana kebudayaan, rumah adat dan keagamaan milik desa dengan jumlah anggaran Rp45.000.000.00 sumber anggaran Alokasi Dana Desa tahun 2023. Namun rumah ada tersebut tidak ada di Desa Fukweu, tapi di anggarkan setiap tahun dianggarkan,” pungkaanya.(tem/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.