Kelompok Makanan Sumbang Inflasi Tertinggi di Ternate

MALUTTIMES – Sepanjang September 2023, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumsi (IHK) atau inflasi year on year (yoy) 3,34 persen, dengan sumbangan inflasi tertinggi dari kelompok makanan, minuman, tembakau dan pakaian.

Kenaikan IHK pada September 2023 sebesar 115,02 persen dibandingkan pada September 2022 yang hanya 111,30 persen.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara dan BPS Kota Ternate, perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2023 secara umum di Kota Ternate menunjukkan adanya kenaikan harga.

BPS juga mencatat, tingkat inflasi tertinggi juga terjadi di Kota Manokwari yaitu sebesar 5,26 persen dengan IHK sebesar 119,96. Sementara tingkat inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo dan Kota Manado yang hanya 1,16 persen dengan IHK masing-masing 113,23 dan 113,96.

Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga dalam 11 kelompok pengeluaran berikut:

  1. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,02 persen
  2. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 6,71 persen
  3. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,94 persen
  4. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,60 persen
  5. Kelompok kesehatan sebesar 1,18 persen
  6. Kelompok transportasi sebesar 1,61 persen
  7. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen
  8. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,14 persen
  9. Kelompok pendidikan sebesar 3,94 persen
  10. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,62 persen
  11. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,50 persen.

Kepala BPS Maluku Utara, Aidil Adha, Selasa (2/10/2023), juga memberikan informasi bahwa pada bulan September 2023, inflasi yoy di Kota Ternate adalah sebesar 3,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,02.

“Beberapa komoditas yang memberikan andil dalam inflasi yoy September 2023 di Kota Ternate antara lain adalah beras, angkutan laut, bahan bakar rumah tangga dan rokok kretek filter,” ungkap Kepala BPS Maluku Utara Aidil Adha kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

“Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil dalam deflasi yoy termasuk angkutan udara, cabai rawit, kangkung, dan cakalang diawetkan,” ujarnya menambahkan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *