MALUTTIMES – Sebanyak 11 Anak Buah Kapal (ABK) kapal Batiwakkal Permai asal Bitung, Sulawesi Utara mengalami peristiwa tragis. Mereka terombang-ambing hingga ke perairan laut pasifik Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara menggunakan perahu karet.
Para ABK ini awalnya ditemukan dan diselamatkan oleh kapal nelayan KM. Mentari 888 PJK yang melaut pada, Sabtu (8/4/2023) sekitar pukul 08:15 WIT.
Saat ini para ABK itu sudah diamankan di Polsek Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai.
Dari data yang berhasil dihimpun maluttimes.com menyebutkan, kejadian ini ketika KM Bati Wakal Permai yang memuat batu Koral, 4 unit mobil DT dan 1 unit excavator dari pelabuhan Bitung ke Kabupaten Talaud. Namun sebelum sampai ketempat tujuan tenggelam diperairan Bitung-Talaud, karena dihantam ombak dan angin kencang.
KM Bati Wakal Permai bertolak dari pelabuhan Bitung pada, Jumat (7/4/2023) sekitar pukul 20:00 WITA. Sebelum bertolak, cuaca masih bagus. Namun dalam perjalanan sekitar pukul 01:30 WITA, cuaca tiba-tiba memburuk, karena adanya angin dan gelombang besar membuat kapal oleng, air laut pun masuk di dalam kapal.
Awalnya, para ABK kapal ini berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kapal tetap stabil, untuk melanjutkan perjalanan tapi karena cuacanya terlalu ekstrim sehingga mereka kewalahan.
Kapten Kapal, Franklin Ambalao (50) yang melihat kapal tidak bisa diselamatkan ia lantas memerintahkan anak buahnya untuk menyelamatkan diri melompat ke laut, dengan menggunakan baju pelampung dan satu unit perahu karet untuk menyelamatkan diri. Mereka pun hanyut hingga masuk ke perairan laut pasifik Pulau Morotai dan ditemukan oleh kapal nelayan.
Pasop TNI-AL Morotai, Lettu Laut (P) Ismail Rahaguna membenarkan kejadian tersebut.
“Terdapat 9 orang ditemukan di laut Pasifik Morotai sekitar pukul 08.15 WIT,” katanya.
“Saat ini mereka sudah berada di Desa Bere Bere. Ada 11 orang, tetapi 9 orang sudah ditemukan, 2 orang lainnya belum ditemukan,” sambung Ismail.
Diketahui, 9 ABK yang berhasil selamatkan yakni, Franklin Ambalao (50) kapten kapal, Efrando Malueseng (24), Andika Takahegesang (23), Reyki Rarome (36), Diego Tahulending (25), Jefrain Sasahang (50), Febrianto Saputra (19), Max Bawole (70) dan Kamdi Sukamdi (60). Sementara yang belum ditemukan adalah Songli Sumenda (21) dan Andre Firmansyah.(iki/red)