MALUTTIMES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara mengklaim tidak menemukan adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang tercemar di laut, pasca kejadian tenggelamnya KM Gerbang Rahmat di perairan Pulau Mitita, Morotai pada 26 Januari 2023 lalu.
Kepala DLH Pulau Morotai, Sity Maruapey mengatakan, setelah kejadian kapal mengangkut 10 ton BBM tenggelam perairan Pulau Mitita tidak ditemukan adanya tanda-tanda BBM tertumpah dan tercemar diperairan laut sekitar.
“Kami sempat keliling laut sekitar Pulau Mitita lokasi kejadian kapal Gerbang Rahmat itu tenggelam, tapi tidak ada terlihat BBM yang tercemar di laut,” katanya.
Untuk memastikan adanya BBM tercemar saat kapal tenggelam, pihaknya menanyakan langsung ke nelayan sekitar, tapi jawabannya sama, tidak ditemukan adanya tanda-tanda BBM tercemar di laut.
“Dari kasat mata kami, jelas lautan sangat bersih, sama sekali tidak terlihat ada tanda minyak, sampai kita juga tanyakan ke nelayan mereka juga tidak melihat,” terangnya.
Diketahui, Kapal Gerbang Rahmat memuat BBM jenis solar sebanyak 10 ton solar milik PLN Dagasuli, Kamis (26/1/2023). Sayangnya kapal belum sempat ditempat tujuan, kapal tersebut tenggelam di perairan Pulau Mitita, Kabupaten Pulau Morotai.(iki/red)